Program swasembada pangan sukses diterapkan di Indonesia pada era 1980-an hingga 1990-an. Namun belakangan ini Indonesia malah menjadi salah satu negara yang getol melakukan import bahan pangan secara besar-besaran, seperti kacang kedelai dan daging sapi.
Untuk mengatasi masalah tersebut, Fujitsu menyediakan sebuah solusi yang bisa membantu proses pengembangbiakan sapi lebih cepat dan tepat. Sebuah sistem pemantauan sapi itu diberi nama Gyuho, yang masuk dalam kategori System as a Services (SAAS) Fujitsu.
Menurut Made Sudharma, Country Head Application Services Fujitsu Indonesia, Gyuho dirancang untuk mengetahui kapan masa subur dan waktu yang paling tepat untuk mengawinkan sapi. Pendeteksian sapi birahi itu dilakukan dengan bantuan alat yang dinamai Pedometer.
"Sapi yang memakai pedometer akan bisa dideteksi kapan mereka sedang birahi dan siap dikawinkan dalam waktu yang potensial. Peternak hanya perlu membantu proses perkawinan sapi tersebut di saat tanda pemberitahuan menyala," kata Made yang dijumpai Tim Tekno Liputan6.com di Senggigi Beach Hotel, Lombok.
Fujitsu menjelaskan, bahwa sapi yang sedang birahi dan siap kawin memiliki langkah kaki dua hingga tiga kali lebih cepat ketimbang sapi normal. Langkah itu akan dideteksi dengan bantuan pedometer yang dikirim melalui komputer monitoring di peternakan. Sistem kerja Gyuho sendiri juga memanfaatkan teknologi cloud computing.
Namun, perusahaan asal Jepang itu mengaku belum memasarkan solusi inovatif ini secara global. Meskipun demikian, Fujitsu menegaskan bakal membawanya ke Indonesia pada tahun 2014 mendatang, bersamaan dengan ketersediaan Gyuho di pasar global.
"Semoga dengan hadirnya Gyuho di Indonesia kita bisa kembali menjadi negara yang agraris, khususnya soal daging sapi," ungkap Achmad Sofwan, Presiden Direktur Fujitsu Indonesia. (den/isk)
Baca juga:
Ekspansi Pasar, Fujitsu Tawarkan Rangkaian Server Baru
Fujitsu Ungkap Alasan Tak Pasarkan Smartphone di Indonesia
Tablet Fujitsu Segera Sambangi Indonesia
Ekspansi Pasar UKM, Fujitsu Tambah Distributor
Fujitsu Fokus di Pasar UKM Tahun Depan