Tarif Tol Cipali Tak Sebanding dengan Ketersediaan Fasilitas?

Pemberlakuan tarif tol ini dikeluhkan para pengguna, karena terbilang mahal dibanding tarif tol lainnya. Padahal fasilitasnya belum rampung.

oleh Liputan6 diperbarui 27 Jun 2015, 08:34 WIB
Diterbitkan 27 Jun 2015, 08:34 WIB
20150627-TolCipali-Subang
Pemberlakuan tarif tol ini dikeluhkan para pengguna karena terbilang mahal dibanding tarif tol lainnya. Padahal fasilitasnya belum rampung.

Liputan6.com, Subang - Meski arus mudik lebaran tinggal 2 pekan lagi, fasilitas di sepanjang Jalan Tol Cikopo-Palimanan atau Cipali belum juga rampung. Dari 8 tempat istirahat atau rest area, baru satu yang memiliki fasilitas memadai.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Sabtu (27/6/2015), Jalan Tol Cikopo-Palimanan sudah hampir 2 pekan bisa dilewati kendaraan, meski terbatas untuk kendaraan pribadi dan bus. Mulai Jumat 26 Juni kemarin, jalan tol 116 kilometer ini mulai memberlakukan tarif setelah digratiskan sejak diresmikan Presiden Jokowi 2 pekan lalu.

Pemberlakuan tarif tol ini ternyata dikeluhkan para pengguna jalan, karena terbilang mahal dibandingkan tarif tol lainnya. Padahal fasilitas di jalan tol ini belum rampung.

Berdasarkan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 323/KPTS/M/2015, besaran tarif adalah sesuai jarak yang ditempuh dan golongan kendaraan.

Misalnya, jarak terjauh (dari Cikopo sampai Palimanan) kendaraan Golongan I akan membayar Rp 96 ribu, Golongan II Rp 144 ribu, Golongan III Rp 192 ribu, Golongan IV Rp 240 ribu, sedangkan kendaraan Golongan V akan membayar Rp 288.500.

Tol terpanjang di Indonesia ini memiliki 8 rest area yang tersebar di 4 titik. Namun baru satu titik yang sudah rampung dengan fasilitas pendukung yang memadai, yakni di KM 102.

Di rest area ini sudah ada sejumlah fasilitas di antaranya SPBU, tempat makan, toilet, dan masjid. Sedangkan 7 titik lagi masih dalam proses pembangunan meski sebagian sudah dioperasikan dengan sarana seadanya.

Namun, kenyamanan pengunjung juga masih terganggu dengan aktivitas pembangunan di kawasan ini. Sejumlah sarana dan prasarana pelengkap tampak masih berada dalam tahap pengerjaan. Akibatnya, debu tidak dapat dihindari.

Selain itu masih minimnya pepohonan juga membuat area ini tampak gersang. (Nda/Rmn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya