Liputan6.com, Jakarta - Jumlah jemaah haji asal Indonesia yang meninggal dunia akibat tragedi Mina, Arab Saudi kian hari semakin bertambah. Dari Jawa Barat tercatat, 17 jemaah haji meninggal dunia. Sementara 46 lainnya masih hilang. Suasana duka pun menyelimuti keluarga korban.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Kamis (1/10/2015), Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat mencatat, ada 17 jemaah haji asal Jawa Barat yang dinyatakan meninggal dunia dalam musibah Mina di Arab Saudi pekan lalu.
Ke 17 jemaah tersebut diantaranya, 7 jemaah berasal dari Kabupaten Bandung, 5 jemaah asal Kota Cimahi, 4 jemaah asal Kabupaten Ciamis, dan 1 jemaah haji dari Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Advertisement
3 Jemaah haji yang masih dalam perawatan diantaranya, Ending Rukanda dan Ubad Komarudin asal Kabupaten Ciamis, serta Aam Amalia asal Kabupaten Bandung.
Sementara itu, suasana duka masih menyelimuti keluarga Erik Suryaman dan Neneng Nurjuwita di kawasan Kerkof kota Cimahi, Jawa Barat. Keluarga mendapat kabar duka ini setelah menyaksikan tayang di televisi.
Jemaah haji yang meninggal di Mina juga berasal dari Sulawesi Barat. Korban bernama Siti Lubabah Arsyad Ngalo warga Jalan Raden Suradi, Pangali-ali, Kecamatan Banggae Timur, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat.
Siti Lubabah berangkat bersama suaminya Hasbullah Hasanudin. Sementara kabar sang suami hingga kini belum diketahui. Lubabah meninggalkan 2 orang anak yang berusia 4 tahun dan 9 tahun.
Selain Siti Lubabah, ada 2 jemaah haji asal Polewali Mandar yang sebelumnya dinyatakan sudah meninggal dunia, mereka adalah Yahman dan Namma.
Korban meninggal dunia akibat musibah Mina lainnya berasal dari Sukabumi, Jawa Barat. Korban bernama Iis Masriah warga Cisaat, Sukabumi. Iis berangkat ke Mekah, Arab Saudi bersama suaminya Dahlan Djambek. Namun hingga kini, Dahlan masih dinyatakan hilang.
Keluarga masih bisa mengontak almarhum saat Hari Raya Idul Adha, namun sehari kemudian Iis sudah tidak bisa dihubungi.
Hingga kini pihak keluarga masih menunggu kepastian Dahlan Djambek karena belum ada kabar maupun pengumuman resmi dari pemerintah. (Nda/Ali)