Tumpukan Sampah Jadi Biang Keladi Banjir di Pintu Hek Kramat Jati

Air menggenangi Jalan Raya Bogor di kawasan Hek, Kramat Jati, setinggi 30-50 sentimeter pada Senin dinihari.

oleh Liputan6 diperbarui 16 Nov 2015, 15:00 WIB
Diterbitkan 16 Nov 2015, 15:00 WIB
Tumpukan Sampah Jadi Biang Kerok Banjir di Pintu Hek Kramat Jati
Air yang menggenangi Jalan Raya Bogor di kawasan hek Kramat Jati, setinggi 30 hingga 50 centimeter pada Senin dini hari.

Liputan6.com, Jakarta - Hamparan sampah menutupi permukaan Sungai Ciliwung di kolong jembatan Kalibata, Cililitan, Jakarta Timur. Sampah kayu dan bambu serta plastik menyangkut di jembatan hingga menumpuk. Sebuah alat berat yang dikerahkan di sisi barat belum mampu mengangkut tumpukan sampah.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Senin (16/11/2015), upaya penambahan alat berat di sisi timur terhalang tiang pancang dari proyek normalisasi Ciliwung.

Sementara itu tumpukan sampah jadi biang keladi banjir yang terjadi di pintu air hek Kramat Jati, Jakarta Timur. Sampah plastik yang tersangkut di pintu air meluap ke jalanan di Jalan Raya Bogor.

Saringan sampah pada pintu air hek sangat kecil menyebabkan sampah mudah menumpuk dan menghambat laju arus air. Keberadaan pintu air ini pun perlu ditinjau kembali mengingat posisi kali berada di atas jalan raya.

Hingga Senin pagi, puluhan petugas kebersihan kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur, telah mengeluarkan sampah sebanyak 4 truk. Aktivitas ini menyebabkan arus lalu lintas di Jalan Raya Bogor mengalami kemacetan.

Arus air kiriman dari Bogor, Jawa Barat, yang melalui Kali Baru meluap hingga menggenang di Jalan Raya Bogor di kawasan Hek Kramat Jati, setinggi 30 hingga 50 centimeter pada Senin dini hari. Derasnya arus yang meluap menyebabkan sejumlah sepeda motor yang nekat melintas terseret arus. (Dan/Sun)**

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya