Liputan6.com, Jakarta Pernah membayangkan bagaimana rasanya melesat ke luar angkasa? Lebih dari sekadar mimpi, perjalanan ke luar angkasa menyimpan segudang fakta menarik yang mungkin belum diketahui.
Dari biaya peluncuran yang fantastis hingga bahaya radiasi yang mengintai para astronot, petualangan di antariksa penuh misteri dan tantangan. Namun biaya besar tersebut sebanding dengan pengalaman unik yang dirasakan para astronot.
Advertisement
Baca Juga
Kehidupan di luar angkasa juga memengaruhi tubuh manusia. Tanpa gravitasi, tulang belakang astronot mengembang, membuat mereka tumbuh sekitar 5-8 cm lebih tinggi.
Advertisement
Tidak adanya atmosfer di luar angkasa menyebabkan langit selalu tampak hitam, bahkan di siang hari. Ini berbeda dengan langit biru di Bumi yang disebabkan oleh penyebaran cahaya atmosfer.
Berikut Liputan6.com merangkum dari laman astronomy.com tentang fakta seru perjalanan ke luar angkasa, Rabu (16/4/2025).
Fakta Seru Perjalanan ke Luar Angkasa
1. Rusia adalah yang pertama
Rusia (dulu negara utama dari Uni Soviet) mengalahkan AS dalam hal penerbangan luar angkasa hampir di setiap tahap sampai NASA mendaratkan manusia di Bulan. Satelit buatan pertama — Sputnik, diluncurkan pada 4 Oktober 1957 — berasal dari Rusia. Begitu pula dengan manusia pertama di luar angkasa, Yuri Gagarin, yang juga menjadi orang pertama yang mengorbit Bumi pada 12 April 1961.
Wanita pertama di luar angkasa juga berasal dari Rusia, Valentina Tereshkova, yang mengorbit Bumi sebanyak 48 kali mulai 16 Juni 1963. Dia juga menjadi satu-satunya wanita yang pernah melakukan misi ke luar angkasa sendirian.
2. Luar angkasa dimulai di atas atmosferÂ
Percaya atau tidak, ada definisi hukum tentang di mana luar angkasa dimulai. Itu karena pergerakan wahana luar angkasa diatur oleh perjanjian yang berbeda dari pesawat. Sebagian besar negara menggunakan Garis Kármán, dinamai dari fisikawan Hungaria-Amerika Theodore von Kármán, orang pertama yang menghitung ketinggian di mana luar angkasa dimulai — yaitu 100 kilometer (62 mil) di atas permukaan laut.
Advertisement
Fakta Seru Perjalanan ke Luar Angkasa
3. Roket ditemukan sejak lama
Orang Tionghoa menemukan roket kemungkinan sejak abad ke-10. Beberapa sejarawan mencatat penggunaan pertamanya pada 1232. Roket awal menggunakan bubuk mesiu sebagai bahan bakar, mirip dengan kembang api. Para tentara memasang anak panah pada setiap roket dan meluncurkannya ke musuh saat perang. Pada abad ke-15, teknologi roket telah digunakan oleh militer di seluruh dunia.
4. Robert Goddard pelopor roket
Goddard adalah penemu asal Amerika yang membangun roket berbahan bakar cair pertama. Peluncuran roket pertamanya pada 16 Maret 1926 dianggap sebagai awal era roket modern. Dalam dekade berikutnya, dia dan timnya meluncurkan puluhan roket yang bisa melaju hingga 885 km/jam dan mencapai ketinggian 2,6 km.
Fakta Seru Perjalanan ke Luar Angkasa
5. Sputnik mengubah segalanya
Jika pertanyaannya adalah "Kapan era luar angkasa dimulai?", maka jawabannya adalah saat Sputnik diluncurkan. Pada 4 Oktober 1957 Uni Soviet meluncurkan Sputnik 1, satelit buatan pertama di Bumi. Sputnik hanya mengirimkan sinyal bip lewat radio selama tiga minggu sebelum kehabisan baterai, tapi itu cukup membuat seluruh dunia sadar bahwa Uni Soviet sudah ada di luar angkasa.
6. Alan Shepard adalah yang pertama untuk AS
Shepard adalah pilot angkatan laut dan salah satu dari tujuh orang pertama yang dipilih untuk Proyek Mercury, program luar angkasa pertama NASA. Pada 5 Mei 1961 ia menjadi orang Amerika pertama dan orang kedua di luar angkasa. Pada tahun 1971 ia menjadi astronaut kelima — dan yang tertua (47 tahun) — yang berjalan di Bulan.
Advertisement
Fakta Seru Perjalanan ke Luar Angkasa
7. Perlombaan ke Bulan dimulai dari pidato
Pada 12 September 1962, Presiden John F. Kennedy menyampaikan pidato terkenal di Universitas Rice, "Kami memilih pergi ke Bulan dalam dekade ini... bukan karena mudah, tapi karena sulit."
Pidato yang benar-benar memulai perlombaan ke Bulan sebenarnya disampaikan ke Kongres pada 25 Mei 1961, di mana ia mengatakan bahwa Amerika harus mendaratkan manusia di Bulan sebelum dekade berakhir. Meski Kennedy tidak sempat menyaksikannya, AS berhasil melakukannya pada Juli 1969.
8. Neil Armstrong adalah orang pertama di Bulan
Armstrong menjadi astronot pada tahun 1962 dan pertama kali ke luar angkasa tahun 1966 dengan misi Gemini 8. Ia kemudian menjadi komandan misi Apollo 11, misi pendaratan pertama manusia di Bulan.
Fakta Seru Perjalanan ke Luar Angkasa
9. 'Spacewalk' bukan benar-benar berjalan
Astronot menyebut kegiatan di luar pesawat luar angkasa sebagai extravehicular activity (EVA). Tapi itu bukan benar-benar berjalan, mereka tetap terhubung dengan tali. Pada 1965 kosmonot Soviet Alexei Leonov menjadi orang pertama yang melakukan "spacewalk". EVA pertama Amerika dilakukan oleh Ed White pada misi Gemini 4 yang berlangsung 23 menit.
10. Rekor waktu terlama di luar angkasa
Kosmonot Rusia Valeri Polyakov menghabiskan 437 hari 18 jam di luar angkasa dalam satu perjalanan. Perjalanan itu tercatat dalam buku rekor dunia untuk misi luar angkasa terlama.
Sementara itu rekor wanita dipegang oleh Christina Koch dari NASA yang tinggal di luar angkasa selama 328 hari.
Advertisement
Fakta Seru Perjalanan ke Luar Angkasa
11. Kru ini melaju paling cepat
Pada 26 Mei 1969 kru misi Apollo 10 NASA mencapai kecepatan 39.897 km/jam yaitu sekitar 32 kali lebih cepat dari kecepatan suara di permukaan Bumi.
12. Perjalanan luar angkasa berbahaya
Hingga kini, 30 orang telah meninggal dalam misi luar angkasa. Enam di antaranya adalah kosmonot Rusia, satu orang Israel dan sisanya dari AS. Termasuk dua kru berisi 7 orang di pesawat ulang-alik Challenger dan Columbia. Tiga astronot dari Soyuz 11 adalah satu-satunya yang meninggal di luar angkasa.
Fakta Seru Perjalanan ke Luar Angkasa
13. Pakaian antariksa sangat penting
Ruang angkasa sangat ekstrem karena tidak ada udara, sangat dingin dan tubuh manusia sangat rapuh. Maka, astronot membutuhkan pakaian khusus. Sejak Yuri Gagarin mengenakan pakaian luar angkasa pertama pada tahun 1961, teknologi ini terus berkembang. Pakaian antariksa modern seperti Extravehicular Mobility Unit jauh lebih aman dan efisien. Pakaian baru dari SpaceX bahkan sudah digunakan dan akan dipakai dalam misi kembali ke Bulan.
14. Astronot buang air di luar angkasa
Awalnya tidak ada toilet, seperti saat Alan Shepard harus menahan selama 4 jam di kapsulnya. Setelah itu NASA menciptakan sistem sederhana yaitu kantong, katup, dan tabung — walau sering bocor. Untuk misi lebih panjang, mereka harus menangani kotoran dengan kantong khusus. Saat wanita mulai ikut misi luar angkasa, NASA mengembangkan sistem toilet baru bernama Waste Collection System. Sekarang toilet di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) sudah lebih modern, meski tetap tidak senyaman di Bumi.
15. Masa depan luar angkasa
Kini, bukan hanya negara seperti AS, Rusia, dan China yang aktif di luar angkasa, tetapi juga perusahaan swasta seperti SpaceX, Blue Origin, dan Virgin Galactic. AS dan China berencana mengirim manusia kembali ke Bulan, sementara Jepang, Korea Selatan, dan negara lain punya misi robotik mereka sendiri. Beberapa bahkan bercita-cita mengirim manusia ke Mars, meskipun itu akan jadi misi yang mahal dan sangat berisiko.
Advertisement
