BUMN Konstruksi Ini Raih Kontrak Pembangunan Venue Asian Games

Kementerian PUPR menetapkan PT Nindya Karya sebagai kontraktor pelaksana untuk proyek pembangunan venue layar dan jet ski di Ancol.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 09 Des 2017, 17:00 WIB
Diterbitkan 09 Des 2017, 17:00 WIB
Indonesia akan Punya Venue Olahraga Air dan Dermaga Baru di Ancol
Pembangunan Venue Olahraga Air dan Dermaga di Ancol dilaksanakan oleh Kementerian PUPR bekerjasama dengan Pemprov DKI Jakarta.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian PUPR mendapat penugasan venue untuk pembangunan dan renovasi sebanyak 15 venue atau tempat dan dua paket penataan kawasan di kompleks Gelora Bung Karno (GBK). Ini berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2016 tentang Dukungan Penyelenggaraan Asian Games 2018.

Sementara itu, di Kemayoran membangun dua blok Wisma Atlet dan 1 paket penataan kawasan di Kompleks Kemayoran. Untuk di Jakabaring, berupa dua blok Wisma Atlet dan pembangunan dan renovasi 2 venue yakni dayung dan shooting range.

"Selain venue tersebut, Kementerian PUPR juga melaksanakan tugas tambahan membangun venue jetski dan layar di Ancol, parkir tingkat dan hutan kota (Cofftea House) di GBK," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuldjono, Sabtu (9/12/2017).

Kementerian PUPR melalui Ditjen Cipta Karya telah menetapkan dua BUMN, yaitu PT Nindya Karya (Persero) sebagai kontraktor pelaksana dan konsultan manajemen konstruksi PT Virama Karya (Persero) pada proyek pembangunan venue layar dan jetski di Ancol, Jakarta Utara yang merupakan satu paket kontraktual.

Kontrak konstruksi kedua venue tersebut senilai Rp 172,5 miliar dengan target penyelesaian pada 3 Agustus 2018. Kementerian PUPR akan mempercepat penyelesaian sehingga dapat rampung pada Juni 2018.

Penandatanganan kontrak akan dilaksanakan setelah persetujuan kontrak Multiyears (MYC) diterbitkan oleh Kementerian Keuangan pada akhir Desember 2017.

"Dalam pelaksanaan pembangunan, kami juga bekerjasama dengan Pemerintah DKI Jakarta terkait dengan pemenuhan semua perijinan dan pengurus besar cabang olahraga yang dalam hal ini Porlasi (Persatuan Olahraga Layar Seluruh Indonesia) dan IJBA (International Jetsport Boating Association) sebagai wakil dari Inasgoc terkait pemenuhan standar venue internasional yang digunakan pada perhelatan Asian Games XVIII," tambah Dirjen Cipta Karya Sri Hartoyo.

Sementara itu ,lokasi untuk venue squash telah ditetapkan di Hall D Gelora Bung Karno dengan biaya perbaikan menggunakan alokasi APBN di Kementerian PUPR sebanyak 4 court permanen tipe single yang multifungsi. Sedangkan show court squash sebagai court ke-5 akan disiapkan di luar Hall D secara temporer menjadi tanggung jawab Inasgoc.

Renovasi dan rehabilitasi venue squash akan dimulai pada minggu III Januari 2018 dan selesai pada akhir Juni 2018. Dalam pelaksanaannya, Ditjen Cipta Karya akan melakukan koordinasi dengan PBPSI untuk melakukan penyusunan dokumen pelelangan pekerjaan renovasi dan rehabilitasi venue squash terkait persyaratan standarisasi World Squash Federation (WSF).(Yas)

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Wika Gedung Bangun Dua Venue Olahraga

Sebelumnya, PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk atau Wika Gedung membangun dua venue olahraga bertaraf internasional yaitu Jakarta International Velodrome Rawamangun dan Jakarta International Equastrian Park Pulomas.

Pembangunan venue olahraga itu untuk pesta olahraga Asian Games pada 18 Agustus-2 September 2018.

Hingga akhir Oktober 2017, pembangunan konstruksi velodrome telah mencapai 65 persen. Proyek itu akan selesai pada Juni 2018 atau dengan masa waktu 26 bulan terhitung dari Mei 2016.

Di proyek tersebut, Wika Gedung konsorsium sebagai kontraktor pelaksana untuk mengerjakan pekerjaan design and build dengan nilai proyek Rp 665 miliar.

"Wika gedung sebagai perusahaan konstruksi bangunan gedung optimistis dapat menyelesaikan proyek itu tepat waktu dengan tetap mengutamakan kualitas berstandar internasional," ujar Direktur Utama Wika Gedung Nariman Prasetyo, demikian mengutip keterangan tertulis, Rabu 1 November 2017.

Velodrome Rawamangun dibuat multifungsi dengan beberapa venue olahraga lainnya. Velodrome tersebut juga dirancang untuk futsal, bulu tangkis, dan cabang olahraga lainnya di bagian tengah perlintasan sepeda.

Keistimewaan lainnya dari Velodrome adalah proyek ini dibalut megah dengan atap menggunakan kerangka baja dilapisi membran dan menggunakan kayu yang diimpor langsung dari Siberia untuk perlintasan (track) balap sepeda dengan lingkar panjang sekitar 250 meter, lebar 5,5 meter dengan kapasitas daya tampung 3.000 tempat duduk serta memiliki sertifikat standard dari Federasi Balap Sepeda Dunia, Union Cycliste Internationale (UCI).

Proyek ini nantinya ini akan menjadi sebagai salah satu icon olahraga Indonesia khususnya di Jakarta dan setara dengan velodrome – velodrome yang digunakan dalam ajang olimpade dunia.

Pembangunan Jakarta International Equesterian Park Pulomas capai 86 persen

Tidak berjauhan dari lokasi proyek velodrome Rawamangun, terdapat proyek lainnya yaitu Jakarta International Equasterian Park Pulomas. Saat ini kemajuan pembangunan dari arena ketangkasan berkuda Pulomas itu sudah mencapai 86 persen.

Wika Gedung selaku kontraktor utama mendapatkan penunjukan pembangunan proyek ini dari PT Pulo Mas Jaya dengan lingkup pekerjaan meliputi pekerjaan struktur, arsitektur, MEP dan landscape senilai Rp 261 miliar.

Manajer Proyek Khomensyah Nasution mengatakan bahwa pembangunan Equestrian Park di atas lahan seluas 407.000 meter persegi (m2), akan menampung sedikitnya 144 unit kandang kuda. "Arsitektur bangunan tribunnya ikonik seperti kuda melompat," ujar Komensyah.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya