Jakarta - Atlet triathlon asal Sumatra Selatan, Jauhari Johar, mengatakan peta persaingan di Asian Games 2018 masih sulit diprediksi. Menurutnya, atlet-atlet terbaik Asia masih saling mengintip kekuatan lawan.
Baca Juga
- Nike Luncurkan Sepatu Lari Epic React yang Janjikan Kestabilan
- All England: Kevin / Marcus Diandalkan, Ahsan / Hendra Juga Jadi Harapan
- All England: Kevin / Marcus Sebut Hasil Undian Rugikan Indonesia
Advertisement
Menurut Jauhari, mengejar medali perunggu di Asian Games sesuai dengan target dari Federasi Triathlon Indonesia. Jauhari mengatakan saingan terberat adalah atlet dari Jepang, China, dan Korea Selatan.
"Kalau meraih medali perunggu, saat ini saya kira peluangnya 50-50. Masih sulit mengukur peta persaingan karena pada tahun ini belum pernah ada event saat semua atlet dari Asia berkumpul," kata Jauhari, saat dijumpai Bola.com dalam acara peluncuran sepatu baru Nike di Grand Indonesia, Jakarta, Kamis (22/2/2018).
"Sepertinya semua atlet masih sama-sama saling mengintip kekuatan lawan," imbuh dia.
Peraih dua medali perak di SEA Games 2009 dan 2011 tersebut mengatakan atlet-atlet terbaik Asia kemungkinan baru bisa saling mengukur kekuatan pada kejuaraan di Jepang, Juni 2018.
Sebelum berangkat ke Jepang, Jauhari juga akan mengikuti dua kejuaraan di Thailand dan Filipina. Kejuaraan di Thailand sekaligus sebagai seleksi menuju SEA Games 2019.
"Kalau di Filipina kami juga sekalian mencari poin untuk Olimpiade. Di Jepang akan benar-benar digunakan mengukur kekuatan pesaing terberat kami di Asian Games 2018, yaitu Jepang, China, dan Korea," kata Jauhari.
Pada Asian Games 2018, Jauhari Johan akan pada nomor mixed team relay. Dia menggeluti olahraga triathlon sejak 2013 setelah pernah jadi andalan Indonesia pada lari nomor 5.000 meter dan 10.000 meter.