Liputan6.com, Palembang - Panitia Penyelenggara Asian Games 2018 (Inasgoc) masih kerap menemukan sponsor tidak resmi. Padahal, yang berhak menjadi agen promosi pesta olahraga Asia itu pada Agustus mendatang sudah ditetapkan.
Baca Juga
Advertisement
Direktur Revenue Inasgoc Hasani Abdul Gani mengatakan pihaknya terus mengantisipasi agar sponsor yang tak resmi itu tidak menggunakan logo Asian Games. "Jika masih ditemukan, maka sponsor resmi pesta olahraga internasional mendatang akan merasa kecewa," ujar di Palembang, Rabu (11/4/2018), seperti dinukil dari Antara.
Bukan itu saja, bila masih ada produk tidak resmi atau ambush marketing, maka panitia akan amat dirugikan. "Saat ini, yang resmi menjadi sponsor Asian Games 2018 yang akan berlangsung di Jakarta dan Palembang tercatat 37 perusahaan atau produk, ujar Hasani.
Untuk menjadi bagian dari promosi Asian Games yang diikuti 45 negara, banyak aturan yang harus dipenuhi. Tujuan sponsor dadakan itu untuk mempromosikan Asian Games.
Perekonomian
Menurut Hasani, Asian Games memberi banyak dampak positif bagi daerah, terutama perekonomian rakyat akan berkembang.Karena itu, pesta olahraga ini harus disukseskan bersama, antara lain mengantisipasi sponsor tidak resmi.
Wakil Sekretaris Panitia Daerah Asian Games IGB Surya Negara mengatakan pihaknya akan membantu mensosialisasikan sponsor tidak resmi tersebut. Apalagi, Inasgoc hanya berada di pusat dan di daerah tidak ada. Maka panitia daerah harus mensosialisasikan Asian Games supaya berlangsung sukses, kata staf khusus gubernur bidang keuangan itu.
Advertisement