Liputan6.com, Jakarta - Afghanistan tak mau konsentrasi atletnya terganggu saat menjalani Asian Games 2018. Itu sebabnya mereka sangat membatasi atletnya dari konsumsi media selama di Jakarta dan Palembang.
Keadaan Afghanistan memang sedang konflik. Itu sebabnya seringkali terjadi serangan bom di kota besar.
Advertisement
Baca Juga
Bahkan pada Selasa (21/8/2018) kemarin, bom menewaskan empat orang di Kabul. Bom ini meledak di pusat pemerintah dan kawasan kedutaan.
"Tentu semua akan terpengaruh jika ada sesuatu yang buruk terjadi di negara kami. Saya pikir ini hal yang wajar," ujar Presiden Federasi Taekwondo Afghanistan, Najibullah Sekandar seperti dilansir Reuters.
"Idealnya atlet tampil bagus jika negaranya dalam keadaan damai. Mereka bisa tampil maksimal tanpa ada kekhawatiran," ujarnya menambahkan.
*Update terkini Asian Games 2018 mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga informasi terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di sini
Konsentrasi
Itu sebabnya akses ke media pun sebisa mungkin dibatasi oleh ofisial dan pelatih.
"Selama di sini kami hanya memikirkan kompetisi. Tugas kami adalah tampil sebagus mungkin," ujar Najibullah.
"Olahraga di Afghanistan sudah mulai berkembang. Semoga saja keamanan di sana juga semakin membaik. Sehingga atlet bisa bertanding dengan tenang."
Advertisement
Gagal
Taekwondo memberikan medali perak di Asian Games 2014. Namun di Asian Games kali ini tim taekwondo Afghanistan gagal meraih medali apapun.
"Kami percaya taekwondo bisa memberikan medali di Olimpiade Tokyo," kata Najibullah.
Saksikan video pilihan di bawah ini