Liputan6.com, Jakarta Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan mesin pesawat tetap aman meski memakai avtur yang dicampur dengan bahan bakar nabati (BBN).
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Herry Bakti menuturkan, campuran BBN dalam avtur ini bertujuan untuk mengurangi impor bahan bakar minyak (BBM).
Baca Juga
"Itu tidak apa-apa (pencampuran avtur dengan BBN)," kata Herry usai mengahadiri sidang Dewan Energi Nasional (DEN), di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Rabu (12/3/2014).
Advertisement
Herry menjelaskan,pemerintah akan meningkatkan prosentase campuran BBN dalam avtur dari 2% menjadi 3% pada 2016. Angka ini bakal naik lagi menjadi 5% pada 2025.
Jika percampuran avtur dengan BBN tersebut dilakukan, Indonesia menjadi negara pertama di dunia yang mencampur bahan bakar avtur untuk pesawat dengan BBN atau disebut aviation biofuel.
Menteri Perhubungan EE Mangindaan mengatakan, saat ini instansinya sudah membuat tim riset untuk menerapkan campuran BBN dengan avtur. Tim riset tersebut diharapkan bisa bekerja lebih cepat sehingga tahun depan pesawat udara sudah menggunakan avtur yang dicampur dengan BBN.
"Tahun depan harus dimulai, implementasinya nanti tunggu tim kerja. Tentunya kontribusi semua pemangku kepentingan mendorong Indonesia jadi negara pertama menerapkan aviation biofuel," jelasnya.