Liputan6.com, Jakarta Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memperkirakan program konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG) bakal mandek apabila jumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) masih sangat kurang. Apalagi pemasangan konverter kit sebagai alat konversi belum berjalan maksimal.
Direktur Bina Sistem Transportasi Perkotaan Kemenhub, Djoko Sasono mengungkapkan, saat ini di Jakarta baru berdiri kurang dari 10 unit SPBG. Sedangkan jumlah SPBU mencapai 200 unit.
"Kalau dipaksakan untuk program konversi pun, hasilnya tidak akan maksimal. Masyarakat juga susah dapatkan konverter kit, gasnya, kualitas pun tidak bagus serta lokasi tidak memungkinkan," ucap dia acara Diskusi Transportasi Perkotaan di Jakarta, Jumat (14/3/2014).
Bicara soal konverter kit, Djoko memiliki pengalaman pribadi semenjak dirinya menggunakan alat tersebut. Kendaraan roda empatnya dengan merek Toyota Altis ditolak bengkel resmi karena tidak ada jaminan perbaikan jika mobil sudah terpasang konverter kit.
"Saya tidak bisa lagi servis di bengkel resminya, karena mereka tidak mau. Jaminannya sudah dicabut. Makanya saya harus ke bengkel non resmi," keluhnya.
Di sisi lain, dia mengatakan, jumlah kendaraan di Jakarta dan kota besar lainnya semakin membludak. Fenomena ini tak dibarengi dengan pembangunan jalan maupun infrastruktur pendukungnya sehingga menimbulkan persoalan seperti kemacetan.
Padahal dalam Undang-undang (UU) Nomor 22 Tahun 2009 tentang angkutan jalan, pemerintah wajib menjamin ketersediaan angkutan umum. Transportasi publik harus mudah ke tempat kerja, mudah ke sekolah dan mudah ke mana saja.
"Transportasi publik juga harus ramah lingkungan dan mulai mengurangi penggunaan BBM karena rata-rata pertumbuhan konsumsi energi pada sektor transportasi mencapai 6%-8% per tahun," ujar Djoko.
Dia mencontohkan biaya pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) sekitar Rp 17 triliun tidak melebihi anggaran subsidi BBM di Jakarta per tahun.
Bengkel Resmi Tak Mau Terima Mobil Pakai Konverter Kit?
Program konversi BBM ke BBG bakal mandek apabila jumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) masih sangat kurang.
diperbarui 14 Mar 2014, 18:28 WIBDiterbitkan 14 Mar 2014, 18:28 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
5 Hal yang Membuatmu Merasa Tidak Disukai oleh Kerabat
Raffi Ahmad Benarkan Patwal Mobil RI 36 Miliknya Sempat Tegur Sopir Taksi, Ini Alasannya
Link Live Streaming Piala FA di Vidio: Liverpool vs Accrington Stanley, Chelsea vs Morecambe, Manchester City vs Salford City
Investasi AI di X, Saham Hewlett Packard Menanjak 3%
Kue Pinyaram Kayu Tanam, Camilan Tradisional Khas Minangkabau yang Melegenda
Harga Tiket Jatim Park 2 dan Wahananya, Cocok untuk Liburan di Akhir Pekan
Sambut Kedatangan Pelatih Timnas Indonesia Patrick Kluivert, Polisi Bandara Soetta Kerahkan 30 Personel
Ikut Rekontruksi, 2 Anak Bos Rental yang Tewas di Rest Area Peragakan 30 Adegan
Marsha Aruan Tampil Menawan dengan Kebaya Brokat Kutu Baru, Pancarkan Keindahan Khas Indonesia
Gempa Hari Ini Terjadi di Beberapa Daerah, Berikut Catatan BMKG
Raffi Ahmad Akui Mobil RI 36 yang Dikawal Patwal Miliknya, Lagi Jemput Buat Rapat
VIDEO: Pengedar Sabu 1,3 Kg Ditangkap di Bus antar Provinsi, Ancaman Hukuman Mati!