Kue Pinyaram Kayu Tanam, Camilan Tradisional Khas Minangkabau yang Melegenda

Selain sebagai camilan sehari-hari, Pinyaram juga memiliki nilai simbolis karena sering disajikan dalam berbagai acara adat dan perayaan tradisional masyarakat Minangkabau, mencerminkan rasa syukur dan kebersamaan.

oleh Novia Harlina diperbarui 11 Jan 2025, 17:00 WIB
Diterbitkan 11 Jan 2025, 17:00 WIB
Kue pinyaram
Kue pinyaram (Sumber: Wikipedia)

Liputan6.com, Jakarta - Kue Pinyaram adalah salah satu warisan kuliner tradisional khas Minangkabau yang hingga kini tetap lestari. Berasal dari daerah Kayu Tanam, Sumatera Barat, kue ini dikenal dengan cita rasa manis, tekstur empuk, dan bentuk bulatnya yang khas.

Selain sebagai camilan sehari-hari, Pinyaram juga memiliki nilai simbolis karena sering disajikan dalam berbagai acara adat dan perayaan tradisional masyarakat Minangkabau, mencerminkan rasa syukur dan kebersamaan.

Keunikan kue Pinyaram terletak pada bahan-bahan tradisional yang digunakan, seperti tepung beras, gula aren, santan kelapa, dan kadang-kadang air pandan sebagai pewangi alami.

Perpaduan bahan-bahan ini menciptakan rasa manis dan gurih yang seimbang, dengan aroma khas yang menggugah selera.

Proses pembuatannya juga sederhana tetapi memerlukan keterampilan khusus untuk menghasilkan tekstur yang sempurna.

Adonan Pinyaram dibuat dengan mencampurkan tepung beras, gula aren yang telah dicairkan, dan santan hingga halus.

Setelah itu, adonan digoreng dalam minyak panas dengan api kecil. Teknik menuangkan adonan harus tepat agar bentuknya bulat sempurna, dengan tepi yang renyah dan bagian tengah yang lembut.

Di Kayu Tanam, banyak perajin kue yang masih menggunakan wajan tanah liat untuk menjaga cita rasa otentik.

Pinyaram Kayu Tanam tetap menjadi camilan favorit masyarakat Sumatera Barat, bahkan di era modern ini. Kue ini sering dijadikan oleh-oleh bagi wisatawan yang berkunjung ke Kayu Tanam.

Harganya yang terjangkau dan rasanya yang autentik menjadikannya pilihan yang tak pernah salah. Jika Anda berkesempatan berkunjung ke Sumatera Barat, jangan lupa untuk mencicipi Pinyaram Kayu Tanam.

 

Makanan Khas Upacara Adat

Secara etimologi, nama pinyaram sendiri berasal dari nama salah satu penganan khas berbahan dasar tepung beras dari India, yaitu kuzhi paniyaram.

Di Minangkabau, pinyaram sering kali menjadi makanan khas dalam upacara adat seperti pesta pernikahan, hajatan atau mendoa kematian, Maulid Nabi, lebaran, dan lainnya.

Penganan ini bukanlah sesuatu yang sakral, yang hanya diperuntukkan untuk upacara adat, tetapi juga bisa menjadi penganan atau cemilan. bahkan untuk mendapatkannya bukanlah sesuatu yang sulit.

Jika kamu tengah berjalan-jalan ke Sumatera Barat, pinyaram bisa dijumpai sepanjang jalan Padang-Bukittingi atau sebaliknya.

Untuk ukuran pinyaram sendiri juga beragam, ada yang kecil, sedang hingga sebesar piring, tergantung selera dan kesukaan masing-masing.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya