RI Jadi Ancaman Buat Eksportir Pangan Australia

Para petani Australia kini terancam kehilangan posisinya sebagai pemasok pangan ke China yang dapat berdampak buruk ke industri pangan.

oleh Siska Amelie F Deil diperbarui 25 Mar 2014, 14:40 WIB
Diterbitkan 25 Mar 2014, 14:40 WIB
Sapi Australia
(Foto: West Australian)

Liputan6.com, Sydney - Para petani Australia kini terancam kehilangan posisinya sebagai pemasok pangan ke China. Persaingan yang ketat dari Indonesia dan sejumlah negara lainnya membuat posisi para eksportir Australia kian terjepit dan memungkinkan negara tersebut kehilangan pangsa pasarnya.

Seperti dikutip dari The Australian, Selasa (25/3/2014), saat ini Australia tengah menghadapi penurunan tajam volume ekspor pangan ke China. Para produsen pangan mengingatkan, Australia harus segera memperoleh investasi dalam jumlah besar guna membalikkan kondisi tersebut.

Hasil analisa Dewan pangan nasional, Australian Food and Grocery Council menunjukkan jumlah impor pangan Australia ke China telah merosot lebih dari 50% menjadi hanya 3,3%. Sebagian besar lahan impornya di China telah direbut oleh para pesaing lebih agresif dan terkelola lebih baik.

Lembaga pangan tersebut mengungkapkan, penurunan pangsa pasar di China disebabkan tangguhnya pesaing di sektor tersebut seperti Indonesia. Sejauh ini, Indonesia juga dinilai jauh lebih sukses dalam memenangkan pangsa pasar di negara-negara tetangganya.

"Negara-negara pesaing seperti Prancis, Indonesia dan Selandia Baru membunuh (aktivitas ekspor) kami secara perlahan. Semuanya mampu memperluas pasarnya di China sementara kami justru makin terpuruk," ungkap Pimpinan Australian Food and Grocery Council, Gary Dawson.

Dia menjelaskan, kehilangan pangsa pasar di China sementara negara-negara lain kian berkembang dapat berdampak buruk bagi industri pangan Australia. Tentu saja untuk mengatasinya, industri pangan Australia tengah memerlukan dana investasi dalam jumlah besar.

"Kami akan sangat membutuhkan investasi asing guna mengatasinya, karena ini tugas yang sangat berat yang tengah kami hadapi," ujar Dawson.

Tak hanya di China, pangsa pasar pangan Austrralia juga berkurang di Malaysia. Sejauh ini pangsa pasar Australia di Malaysia telah berkurang sebesar 17% menjadi 6%. Sebaliknya, Indonesia justru mampu meningkatkan pangsa pasarnya dari 8% menjadi 28% pada kurun waktu yang sama.

Saat ini, lembaga pangan Australia tersebut juga berharap dapat melakukan promosi perdagangan yang lebih efektif, terarah dan terkolaborasi dengan baik. Selain itu, pengurangan biaya produksi dan bahan bakar juga diharapkan dapat meningkatkan daya saing Australia dengan para pesaingnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya