Liputan6.com, Jeddah - Saudi Arabia akan menjadi salah satu pesaing berat Dubai untuk bangunan tertinggi dunia, yang selama ini selalu dimenangkan oleh Dubai.
Ikon Dubai Burj Khalifa, gedung tertinggi di dunia bisa kehilangan gelarnya, bila Saudi Arabia berhasil dalam rencananya untuk membangun Kingdom Tower di Jeddah. Menurut Construction Weekly, proyek ini mungkin akan dimulai pekan depan.
Konsultan Advanced Construction Technology Services baru-baru ini mengumumkan pengujian bahan untuk membangun pencakar langit setinggi 3.280 kaki, yang lebih tinggi dibandingkan Burj Khalifa sekitar 2.716 kaki atau 872 meter.
Advertisement
Menurut Saudi Cazette, pembangunan The Kingdom Tower diperkirakan menelan biaya US$ 1,23 miliar atau sekitar Rp 14,05 triliun (memakai asumsi kurs Rp 11.423 per dolar AS). Gedung pencakar langit ini memiliki 200 lantai, dan akan menghadap ke Laut Merah. Bangunan ini membutuhkan sekitar 5,7 juta beton dan 80 ribu ton baja untuk pembangunannya.
Pembangunan gedung tinggi terutama di pantai tidak mudah, apalagi air asin berpotensi merusak gedung. Fondasi yang akan dibangun harus menjadi 200 kaki atau sekitar 60 meter agar mampu menahan air asin dari lat. Oleh karena itu, Advanced Construction Technology Services akan menguji kekuatan beton berbeda.
Selain itu, beban angin juga akan menjadi masalah bagi bangunan tersebut. Untuk mengatasi tantangan ini, menara akan berubah bentuk secara teratur.
"Karena perubahan bentuk setiap beberapa lantai, beban angin berputar pada bangunan, dan tidak akan seekstrim pada blok yang benar-benar solid," ujar Gordon Gill, arsitek proyek tersebut kepada construction weekly, seperti dikutip dari laman CNN, Minggu (20/4/2014).
Tantangan lainnya yang akan ditemui yaitu mengantarkan beton untuk lantai lebih tinggi. Kemungkinan, para insinyur dapat menggunakan metode serupa yang digunakan ketika membangun Burj Khalifa. Sekitar 6 juta kaki kubik beton didorong melalui pompa tunggal, dan biasanya dilakukan pada malam hari ketika suhu cukup rendah untuk memastikan bahwa hal itu akan diatur.
Menurut Direktur Council on Tall Buildings, Sang Dae Kim, pembangunan Kingdom Tower harus layak meskipun ambisius. "Pada titik ini kami dapat membangun sebuah menara yang satu kilometer, mungkin dua kilometer. Setiap tinggi lebih dari itu, kami harus melakukan banyak pekerjaan rumah," ujar Sang Dae Kim.