Rupiah Diperkirakan Melanjutkan Pelemahan

Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS akan melanjutkan pelemahan terimbas krisis Ukraina, perbaikan ekonomi Amerika.

oleh Arthur Gideon diperbarui 21 Apr 2014, 10:12 WIB
Diterbitkan 21 Apr 2014, 10:12 WIB
Dolar
(Foto: foxnews)

Liputan6.com, Jakarta Nilai tukar mata uang rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) diperkirakan akan mengalami pelemahan pada minggu ini. Krisis Ukraina dan penguatan ekonomi Amerika menjadi alasan pelemahan tersebut.

Wong Chee Seng, Pengamat Pasar Uang AmBank Group di Kuala Lumpur, Malaysia, menjelaskan dollar AS terus mengalami penguatan terhadap mata uang negara lain pada minggu kemarin setelah Amerika dan sekutunya di Eropa memberikan peringatan keras kepada Rusia, terkait krisis Ukraina.

"Ada kekawatiran dari pelaku pasar mengenai krisis Ukraina. Hal tersebut membuat mereka memindahkan aset-aset ke mata uang yang lebih aman yaitu dollar AS,"jelasnya seperti ditulis oleh Bloomberg (20/4/2013).

Selain itu, penguatan tersebut juga disebabkan karena beberapa data ekonomi yang dikeluarkan oleh Pemerintah Amerika pada minggu kemarin menunjukkan perbaikan. Data Departemen Tenagakerja Amerika mengungkapkan bahwa angka pengangguran terus mengalami perbaikan.

Bloomberg-JpMorgan Asia Dollar Index mengalami penurunan sebesar 0,2% menjadi 155,55 pada minggu kemarin. Pendorong penurunan tersebut adalah mata uang Jepang, Taiwan, Korea Selatan, dan Malaysia.

Sedangkan Indonesia, India dan Singapura tidak ditransaksikan karena sedang dalam masa libur Paskah. Pada kamis minggu lalu, nilai tukar rupiah mengalami pelemahan sebesar 0,19% menjadi Rp 11,424 per dollar AS.

Sedangkan dari dalam negeri, menurut data dari Samuel Sekuritas Indonesia, nilai tukar mata uang rupiah terhadap dollar AS belum akan bergerak solid karena belum ada sentimen yang berarti dalam dalam negeri. Rupiah akan bergerak melemah seperti matya uang Asia lainnya," Jelas Rangga Cipta, Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia.

Kemungkinan besar di minggu ini pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS tidak hanya akan dipengaruhi faktor eksternal saja tetapi juga faktor internal yaitu pengumuman strategi koalisi dan pengumuman nama-nama calon presiden dan calon wakil presiden. "Pengaruh pengumuman tersebut ke rupiah tidak bisa dihindarkan," tambah Rangga.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya