Bengkulu Kembangkan Kawasan Ekonomi Baru

Pemerintah Provinsi Bengkulu akan membangun terminal curah cair dan pabrik minyak goreng.

oleh Yuliardi Hardjo Putro diperbarui 06 Mei 2014, 13:00 WIB
Diterbitkan 06 Mei 2014, 13:00 WIB
Produksi CPO
(Foto: Antara)

Liputan6.com, Bengkulu Pemerintah Provinsi Bengkulu berencana untuk mengembangkan kawasan di sekitar pelabuhan Pulau Baai, Bengkulu. Bentuk pengembangan tersebut berupa pembangunan kawasan ekonomi yang diharapkan mampu meningkatkan sektor ekonomi wilayah tersebut.

Gubernur Bengkulu Junaidi Hamzah mengatakan Pemerintah provinsi telah membuat beberapa rancangan dan segera melakukan gerakan terkait pembangunan kawasan ekonomi baru tersebut.

"Kami sudah membuat kesepakatan berupa pembangunan Terminal curah cair untuk kepentingan ekspor minyak mentah kelapa sawit atau CPO. Pihak otoritas pelabuhan yaitu PT Pelindo II sudah menandatangani nota kesepahaman dengan pengembang PT Jababeka dan realisasinya pada tahun ini juga," ujar Junaidi di Bengkulu, Selasa (6/5/2014).

Bisnis lain yang juga direalisasikan tahun ini adalah pembangunan pabrik minyak goreng. Dengan kapasitas produksi minyak mentah dan ketersediaan lahan yang masih memungkinkan untuk pengembangan di Bengkulu, kata Junaidi, akan memberikan prospek bisnis menjanjikan.

"Untuk minyak goreng sudah ada produsen berbendera Apiko yang segera membangun pabrik, lahan yang sudah mereka beli seluas 6 hektar tidak jauh dari terminal curah yang akan dibangun," lanjut Junaidi.

Beberapa rencana lain juga disiapkan termasuk akan mendirikan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) khusus untuk mengelola bisnis sekitar kawasan kepelabuhanan.

Secara terpisah, wakil gubernur Bengkulu Sultan Bachtiar Nadjamuddin menyatakan, putaran uang di sekitar wilayah operasional pelabuhan Pulau Baai sangatlah besar. Untuk itu pihaknya meminta kepada DPRD untuk membuat produk hukum terkait peningkatan pendapatan di sektor ini.

"Kami lihat dulu posisi ada dimana dan apa yang akan kami lakukan untuk meningkatkan pendapatan daerah. jika berkaca pada Provinsi Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur, mereka mampu memaksimalkan pendapatan dari pengelolaan bisnis kawasan pelabuhan ini," jelas Sultan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya