Liputan6.com, Jakarta - Manajemen PT Ciputra Development Tbk (CTRA) menyatakan, ada kenaikan harga properti sekitar 10% dibandingkan tahun lalu, karena kondisi makro ekonomi dan inflasi Indonesia.
Direktur PT Ciputra Development Tbk. Tulus Susanto mengatakan, tahun ini sektor properti masih mengalami pertumbuhan, namun kondisi makro akan mempengaruhi industri properti.
"Faktor-faktornya, sebetulnya kalau melihat kondisi makro itu sangat dominan pengaruhi performance industri properti," kata Tulus, dalam acara Investor Day, di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (7/5/2014).
Tulus menambahkan, kenaikan harga properti tersebut berimbas pada penurunan penjualan properti perseroannya. Hal tersebut terlihat dari pendapatan.
"Volume akan turun tapi akan dikompensasi dengan 10 proyek baru itu. Empat bulan pertama ini relatif masih di bawah ekspektasi, sekarang 18,5%, ini masih bagus," tutur Tulus.
Terkait dengan pemilihan presiden yang akan dilakukan tahun ini. Hal tersebut membuat Ciputra menunggu untuk membangun 10 proyek properti.
 "Timingnya sesmter dua setelah pemilu usai, memang agak problem jika dua putaran akan sulit mengejar, kalau satu putaran kondisinya akan kembali normal," pungkasnya.
PT Ciputra Development Tbk mencatatkan pendapatan turun 10,34% menjadi Rp 1,2 triliun hingga kuartal I 2014. Meski demikian, laba perseroan naik menjadi Rp 227,65 miliar hingga tiga bulan pertama 2014. (Pew/Ahm)
Advertisement