Jurus Dahlan Selamatkan Pupuk Iskandar Muda

"Jangan sampai menyusul tetangganya yaitu PT ASEAN Aceh Fertilizer yang sudah tutup lebih 10 tahun yang lalu," kata Dahlan Iskan.

oleh Nurseffi Dwi Wahyuni diperbarui 12 Mei 2014, 17:42 WIB
Diterbitkan 12 Mei 2014, 17:42 WIB
Dahlan Iskan
Dahlan Iskan (istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengakui PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) merupakan satu-satunya pabrik pupuk yang masih sulit berkembang. Padahal itulah satu-satunya industri besar yang ada di Aceh.

Untuk itu, Dahlan menugaskan induk usaha PIM yaitu PT Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC) untuk mencari jalan keluar agar pabrik pupuk tersebut tidak gulung tikar.

"Jangan sampai menyusul tetangganya di situ yaitu PT ASEAN Aceh Fertilizer yang sudah tutup lebih 10 tahun yang lalu," katanya dalam Manufacturing Hope yang dikutip Senin (12/5/2014).

Menurut dia, persoalan paling berat yang dihadapi Pupuk Iskandar Muda adalah tidak adalagi pasokan gas di Aceh. Gas yang diproduksi di Aceh sudah habis dikirim selama 30 tahun lebih ke Jepang dalam bentuk gas alam cair (LNG).

Untuk itu, Dahlan meminta Direktur Utama PIHC Arifin Tasrif untuk melakukan studi pembangunan pipa gas dari Riau ke Medan.  Pembangunan pipa itu bisa disambungkan dengan pipa gas dari Medan ke Lhok Seumawe yang sedang dibangun PT Pertamina Gas, anak usaha PT Pertamina (Persero). 

"Di pihak lain saat ini sudah ada pipa gas dari Riau ke Sumsel dan ke Jawa. Tinggal Riau-Medan yang belum nyambung. Sejauh kira-kira 500 kilometer (km),"

Jika pipa gas Riau-Medan bisa dibangun, infrastruktur gas akan sangat kuat. Pupuk Iskandar Muda juga bisa dapat gas murah dari wilayah selatan. Perbedaan harga gas di Sumatera Selatan (Sumsel) dan Aceh sudah bisa mencukupi untuk membangun pipa gas tersebut.


"Pipa tersebut juga akan terus nyambung ke Jawa Timur. Sekarang ini juga ada kesepakatan baru bahwa pipa Cirebon-Semarang segera dimulai," jelas dia. 

Menanggapi usulan Dahlan, PT Rekayasa Industri, anak perusahaan PIHC yang lain, sudah setuju bekerjasama dengan PGN untuk segera memulai pembangunannya mulai akhir bulan ini.

"Kalau ini berhasil infrastruktur gas kita sudah sangat kuat. Apalagi sebentar lagi LNG Arun sudah berhasil diubah menjadi receiving LNG terminal. Stasiun penerima LNG terapung di utara Jakarta juga sudah beberapa bulan beroperasi. Stasiun yang sama di Lampung, yang dibangun PGN juga sudah hampir jadi," papar Dahlan. (Ndw/Ahm)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya