Chairul Tanjung Minta Pemda Perbaiki Jalan Rusak di Daerah

Perbaikan tersebut harus segera dikerjakan agar arus distribusi barang menjelang puasa dapat berjalan lancar.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 10 Jun 2014, 19:21 WIB
Diterbitkan 10 Jun 2014, 19:21 WIB
Jalan Rusak
Jalan Rusak

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Chairul Tanjung (CT) meminta kepada pemerintah daerah (pemda) untuk membenahi kerusakan jalan di wilayahnya masing-masing. Perbaikan tersebut harus segera dikerjakan agar arus distribusi barang menjelang puasa dapat berjalan lancar.

"Tadi Menteri Pekerjaan Umum (PU) memastikan jalan pantura yang rusak akan selesai pada akhir Juni sehingga kesiapan logistik jelang puasa dan lebarang nggak ada masalah lagi," terang dia, di Jakarta, Selasa (10/6/2014).  

Menurut CT, pihaknya meminta kepada Pemda untuk mengantisipasi kerusakan jalan Provinsi maupun Kabupaten. Perintah ini sudah dikemukakan Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi dengan mengeluarkan surat edaran kepada Gubernur, Walikota dan Bupati.

"Gubernur, Walikota dan Bupati agar menjaga kondisi jalan, khususnya untuk pengangkutan bahan pangan. Jadi pada saatnya nanti betul-betul dalam keadaan baik," ujarnya.

Selain itu, CT mengaku, pihaknya telah meminta kepada Kementerian Perhubungan dan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) agar memperhatikan waktu bongkar muat di sejumlah pelabuhan, seperti pelabuhan penyeberangan kapal fery antara Merak-Bakauheni, Ketapang-Gilimanuk.

Sementara itu, Menteri  Pekerjaan Umum (PU) Djoko Kirmanto menyatakan, pihaknya tengah mengejar perbaikan jalur Pantura yang ditargetkan tuntas pada akhir Juni atau awal Juli ini.

Upaya tersebut dilakukan untuk kelancaran distribusi bahan pangan saat puasa dan lebaran. "Inginnya setiap jalan nggak rusak saban tahun. Kalau bisa ya sustain," tutur dia. 

Dia menjelaskan, kerusakan jalur Pantai Utara (Pantura) Pulau Jawa akibat penumpukan beban yang tak sebanding dengan kapasitas jalan. Padahal jalur ini merupakan urat nadi bagi warga yang ingin melintasi Jawa. (Fik/Ndw)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya