Pegawai Tak Ditambah, Target Rasio Pajak 16% Hanya Mimpi

DJP telah mengembangkan sistem online berbasis teknologi informasi (IT) yang mengintegrasikan sistem perpajakan dengan perusahaan besar.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 30 Jun 2014, 17:59 WIB
Diterbitkan 30 Jun 2014, 17:59 WIB
Pajak

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan, Fuad Rahmany meragukan visi misi Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden Prabowo Subiato dan Hatta Rajasa untuk menaikkan target penerimaan pajak terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) menjadi 16 persen bisa tercapai. Pasalnya, target tersebut sulit bisa tercapai tanpa adanya penambahan pegawai pajak.

"Kalau kapasitas tidak ditambah, infrastruktur dari lembaga perpajakan tidak ditingkatkan, pegawai tidak ditambah, target rasio pajak 16 persen itu cuma mimpi, tidak akan tercapai," terangnya saat ditemui usai Rapat Panitia kerja Penerimaan Negara di Gedung DPR, Jakarta, Senin (30/6/2014).

Lebih jauh, Fuad meminta agar kedua pasang capres dan cawapres dapat fokus memperhatikan serta merealisasikan persoalan infrastruktur, kuantitas dan kualitas sumber daya manusia di bidang perpajakan.

"Mungkin itu semua tidak akan terjadi di zaman saya, tapi capres harus memberikan perhatiannya terhadap masalah tersebut. Sebab dengan Jepang dan Korea, rasio pajak Indonesia ini kecil sekali, dan kalau ridak ditambah pegawainya, tetap saja mentok," tegas dia.

DJP saat ini, katanya telah mengembangkan sistem online berbasis teknologi informasi (IT) yang mengintegrasikan sistem perpajakan dengan perusahaan-perusahaan besar di Tanah Air.

Fuad mematok target sistem online dengan perusahaan besar di Jawa dan Sumatera bakal terkoneksi pada 2015 dan mencakup seluruh Indonesia di 2016. (Fik/Gdn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya