Berpengalaman, PLN Jamin Bisa Bangun Infrastruktur Mobil Listrik

PLN telah memiliki pengalaman menyediakan fasilitas kelistrikan untuk transportasi massal kereta listrik.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 02 Jul 2014, 17:02 WIB
Diterbitkan 02 Jul 2014, 17:02 WIB
Audi Perbanyak Produksi Mobil Listrik
Strategi memperbanyak produksi mobil listrik diambil Audi untuk bertarung dengan BMW dan Tesla di segmen yang sama.

Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) menyatakan  kesanggupan membangun infrastruktur dan menyediakan pasokan listrik untuk mobil listrik.

Ketua Tim Mobil Listrik PLN Zainal Arifin mengatakan, PLN telah memiliki pengalaman menyediakan fasilitas kelistrikan untuk transportasi massal kereta listrik. Karena itu, untuk menyediakan fasilitas kelistrikan mobil listrik bukan hal yang sulit.

"PLN sudah memasok transportasi massal KRL, sudah 20 tahun lalu, kami sudah ada pengalaman, belum ada komplain dari masyarakat listrik mati," kata Zainal Arifin,  dalam forum diskusi angkutan lingkungan dan hemat energi di kantor Balitbang Kementerian Perhubungan, Jakarta, Rabu (2/7/2014).

Saat ini PLN sudah menyiapkan Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) di beberapa lokasi. "Kami juga sudah launching prototipe charger, di APEC kita siapkan 9 charger meski tidak digunakan," ungkap dia.

Menurut dia, yang menjadi kendala adalah ada dua standarisasi alat pengisi daya (charger) yaitu Jepang dan Eropa. Hal ini juga tergantung pemilihan jenis kendaraan yang akan dipakai. Pasalnya, keduanya jenis charger tidak bisa disamakan.

"Sebetulnya masalah kesiapan nggak masalah. Jadi isu pokok charger ada dua standarisasi sekarang ada dua standar tidak bisa disamakan, pertama Jepang dan Eropa. Ini jadi PR kita semua, karena standar dipakai menentukan mobil di Indonesia, ini kami sangat hati-hati," papar dia.

Zainal mengungkapkan sebuah riset tentang pengisian daya pada mobil listrik 80 persen mobil listrik diisi daya di rumah. Dia pun menyarankan jika nanti mobil listrik sudah berkembang di Indonesia, masyarakat melakukan pengisian daya setelah beban puncak malam hari agar tarifnya lebih murah.

"Ada riset cukup menarik, penggunan mobil listirik mengecharge 80persen mobilny dirumah, tidak ada kekurangan pasokan listirk. Kita sosiasliasi mengecharge mobilnya setelah beban puncak diatas jam 10 selain murah tidak mengganggu listrik PLN," pungkasnya. (Pew/Nrm)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya