Presiden Baru Ditantang Hapus Subsidi BBM

Dana subsidi BBM yang dihapus bisa digunakan untuk mendukung proyek infrastuktur.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 02 Jul 2014, 18:28 WIB
Diterbitkan 02 Jul 2014, 18:28 WIB
foto-bbm-8-130622a.jpg
Masyarakat mulai memenuhi SPBU. (Liputan6.com/Andrian M Tunay)

Liputan6.com, Jakarta - Besarnya subsidi bahan bakar minyak (BBM) masih terus membebani Anggaran Pendapatan Belanja Nasional (APBN) pada setiap pemerintahan.

Ahli ekonom Emil Salim menantang presiden baru untuk menghapus subsidi BBM demi mendukung keberhasilan berbagai macam kebijakan ekonomi yang dibuat.

Dalam hal ini Emil mencontohkan, dalam visi misi oleh pasangan calon presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) Joko Widodo dan Jusuf Kalla yang terdapat setidaknya 16 program dalam rangka membangun ekonomi. Tidak ada komitmen untuk menghapus subsidi BBM.

"Padahal untuk membangun ekonomi melalui jalan pendanaan proyek itu dari situ," katanya di Hotel  Sahid Jaya, Jakarta, Rabu (2/7/2014).

Emil menjelaskan, dengan pengurangan subsidi atau bahkan penghapusan ini nantinya untuk lebih efektif dialokasikan dalam meningkatkan infrastruktur dan peningkatan pendapatan masyarakat Indonesia.

Pasalnya, jumlah APBN selama ini masih terlalu sedikit jika dibandingkan dengan rencana pembangunan pemerintah Indonesia demi terus bersaing dengan negara lain.

"Kita negara berkembang, banyak masyarakat miskin. Kalau melihat program-program para capres ini kan seolah-olah tidak ada keterbatasan dalam hal anggaran ini, itu perlu diperhatikan," jelas Emil. (Yas/Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya