PGN Resmi Kuasai 36% Area Shale Gas Fasken di AS

Pengembangan Area Shale Gas Fasken akan melibatkan areal seluas 8.300 hektar

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 17 Jul 2014, 11:20 WIB
Diterbitkan 17 Jul 2014, 11:20 WIB
PGN
(Foto:Antara)

Liputan6.com, Jakarta - PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) melalui anak usahanya PT Saka Energi Indonesia (SEI) berhasil menguasai 36 persen Area Shale Gas Fasken di Amerika Serikat (AS).

Direktur Utama PGN, Hendi Prio Santoso mengungkapkan, PGN telah menyelesaikan transaksi akuisisi 36 persen hak partisipasi Area Shale Gas Fasken di AS dengan Swift Energy Company (Swift) pada  15 Juli 2014 senilai US$ 175 juta.

"Terdiri dari pembayaran tunai sebesar US$ 125 juta dan porsi Swift untuk biaya pengembangan lapangan sebesar US$ 50 juta," kata Hendi, seperti yang ditulis, di Jakarta, Kamis (17/7/2014).

Sesuai kesepakatan, pada penutupan transaksi ini, SEI akan membayar sebesar US$ 125 juta dan biaya pengembangan lapangan untuk semester 1 2014 kepada Swift.

Sementara porsi Swift untuk biaya pengembangan lapangan sebesar US$ 50 juta akan dibayarkan secara bertahap oleh SEI terhitung efektif mulai 1 Januari 2014.

"Pengembangan Area Shale Gas Fasken ini akan melibatkan areal seluas 8.300 hektar di kawasan tersebut," ungkapnya.

Hendi mengungkapkan, melalui akuisisi 36 persen hak partisipasi Area Shale Gas Fasken, PGN berharap mendapatkan banyak manfaat, tidak hanya berkaitan dengan bisnis, namun juga pengetahuan terkait teknologi pengembangan shale gas.

“Investasi PGN melalui Saka Energi di Amerika Serikat ini sangat strategis untuk pengembangan bisnis PGN di masa depan. Faktor bisnis tentu ada, namun kami berharap bisa mendapatkan akses pengetahuan dan transfer pengetahuan," tutupnya. (Pew/Gdn)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya