Liputan6.com, Jakarta - Para pengusaha beranggapan, langkah Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan tidak menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi dapat mencoreng segala prestasi ekonomi yang telah dibangun dalam 10 tahun masa kepemimpinannya.
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Suryo Bambang Sulisto menilai, kinerja yang ditunjukkan oleh pemerintahan saat ini sudah baik.
"Secara umum dapat saya katakan bahwa kinerja Pemerintah Susilo Bambang Yudhoyono harus diakui telah menghasilkan banyak keberhasilan bagi bangsa Indonesia," ujarnya saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, seperti ditulis Kamis (28/8/2014).
Hal ini terbukti dengan beberapa pencapai seperti pertumbuhan ekonomi yang rata-rata sebesar 6 persen lebih, tingkat pendapatan per kapita penduduk yang mencapai sekitar US$ 4 ribu, jumlah kelas menengah yang menaik signifikan dan GDP yang mencapai US$ 1 triliun.
"Sehingga Indonesia berhasil menjadi anggota G-20 dan lain-lain," lanjutnya.
Namun sayangnya, pemerintahan saat ini juga memiliki kelemahan yang harus segera dibereskan, yaitu masalah subsidi BBM yang tidak terkendali dan semakin parah dari tahun ke tahun.
"Dan sangat disayangkan ini akan menjadi warisan problem yang sangat berat bagi pemerintah yang akan datang," kata dia.
Suryo mengatakan, masih belum terselesaikannya masalah subsidi BBM ini ibarat pemerintaah sekarang meninggalkan rumah bagi penghuni baru dalam keadaan rusak berat, rapuh dan kotor tidak terawat.
Ini artinya penghuni baru atau pemerintah selanjutnya yang harus kerja keras memperbaiki keadaan rumah tersebut.
"Padahal sebenarnya tidak sulit bagi bagi penghuni saat ini untuk sebelum pergi memperbaiki dahulu rumah tersebut sehingga kondisinya layak huni dan tidak dalam keadaan yang sangat menyedihkan," tandasnya. (Dny/Gdn)
*Bagi Anda yang ingin mengikuti simulasi tes CPNS dengan sistem CAT online, Anda bisa mengaksesnya di Liputan6.com melalui simulasicat.liputan6.com. Selamat mencoba!
Tak Naikkan Harga BBM Subsidi, SBY Wariskan Rumah Rusak
Tingkat pendapatan per kapita penduduk Indonesia mencapai sekitar US$ 4 ribu.
Diperbarui 28 Agu 2014, 10:25 WIBDiterbitkan 28 Agu 2014, 10:25 WIB
Ketua Umum Partai Demokrat itu mengaku, tak ada agenda khusus dalam pertemuan pertamanya dengan Jokowi pasca keputusan Mahkamah Konstitusi yang menolak semua permohonan Prabowo-Hatta.... Selengkapnya
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 Energi & TambangJakarta Gelap Satu Jam Hari Ini: Aksi Hemat Energi untuk Bumi
10
Berita Terbaru
Donald Trump Banjir Kritik karena Pakai Jas Biru di Pemakaman Paus Fransiskus, Kok Bisa?
Jangan Kecil Hati Tidak Mampu Berhaji, Senang Tetangga Naik Haji juga Masuk Surga Kata Gus Baha
Bunda Iffet: Pilar Keselamatan Slank dari Narkoba di Era 90-an
Model Abaya Anak Perempuan 2025, Ini Padupadannya Supaya Tidak Kaku dan Tetap Modis
Pemprov Jakarta akan Tambah Jalur Sepeda Sepanjang 3.8 Kilometer Tahun Ini
Kandidat Terkuat Pengganti Paus Fransiskus Disebut Berasal dari Asia dan Afrika, Ini Alasannya
Perhatikan 5 Kesalahan Terbesar yang Sering Dilakukan dalam Menulis Resume Kerja
Top 3: Apple Bakal Pindahkan Produksi iPhone AS ke India
Obi Sukses, Manchester United Mau Investasi ke Striker 18 Tahun dari Prancis
Vacuum Cleaner Ini Punya Kecepatan Motor 10 Kali Lebih Ngebut dari Mesin F1, Apa Manfaatnya?
Ini Cara Komunitas 'Si Gila Selingkuh Tukad Bindu' Peringati Hari Bumi
Harga Kripto Hari Ini 27 April 2025: Bitcoin dan Ethereum Kompak Menghijau