Konsumsi Minyak Tanah Melebihi Target Gara-gara Lamban Pendataan

Konsumsi minyak tanah melebihi kuota karena pendataan yang lamban terhadap masyarakat berhak terima elpiji 3 kilogram.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 18 Sep 2014, 14:11 WIB
Diterbitkan 18 Sep 2014, 14:11 WIB
Minyak Tanah
(FOTO:Antara)

Liputan6.com, Jakarta - Manajemen PT Pertamina (Persero) mengungkapkan konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis minyak tanah (kerosen) mengalami over kuota dipicu kerja Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) yang lambat untuk melakukan pendataan.

Senior Vice Presiden Fuel Marketing and Distribution PT Pertamina, Suhartoko mengatakan, konsumsi minyak tanah mencapai 619 ribu Kilo liter (Kl) hingga Agustus 2014. Berdasarkan APBN-P, kuotanya ditetapkan 900 ribu Kl. Sehingga perkiraan konsumsi minyak tanah mencapai 921 ribu Kl hingga Desember 2014.

"Jadi overnya 2,4 persen atau 21 ribu Kl," kata Suhartoko, di Gedung DPR Jakarta, Kamis (18/9/2014).

Menurut Suhartoko, konsumsi minyak tanah over kuota karena pelaksanaan program konversi minyak tanah ke elpiji 3 Kilo gram (Kg) yang dicanangkan tahun ini belum berjalan.

"Khusus kerosen dulu diperhitungkan dengan adanya pertambahan konversi di beberapa wilayah di Indonesia," tutur Suhartoko.

Suhartoko menambahkan, belum terlaksananya program tersebut diakibatkan oleh lambatnya kerja Kementerian ESDM melakukan pendataan masyarakat yang berhak menerima paket perdana elpiji 3 Kg.


"Pada akhirnya belum terealisasi karena pencacahan survei belum tuntas, membagikan paket perdana belum terealisasikan. Target minyak tanah tidak tercapai," pungkasnya. (Pew/Ahm)

 

*Bagi Anda yang ingin mengikuti simulasi tes CPNS dengan sistem CAT online, Anda bisa mengaksesnya di Liputan6.com melalui simulasicat.liputan6.com. Selamat mencoba!

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya