Diserang Hama, Produksi Kakao Jayapura Anjlok 66%

Dari 1.400 hektar lahan pertanian kakao, 75 persen diantaranya terserang hama yang mengakibatkan buah kakao busuk.

oleh Katharina Janur diperbarui 24 Sep 2014, 19:49 WIB
Diterbitkan 24 Sep 2014, 19:49 WIB
Biji Kakao di Palu 2
(Foto: M Taufan SP Bustan/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jayapura - Petani Kakao atau Coklat di Kabupaten Jayapura, Papua, mengalami gagal panen. Ini dikarenakan 75 persen lahan pertanian kakao rusak diserang hama dan mengakibatkan buah coklat busuk.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Jayapura,  Adolof Yoku mengatakan, tanaman kakao di Kabupaten Jayapura merupakan komoditas andalan pertanian, bahkan terbesar untuk Provinsi Papua.

"Saat ini dari 1.400 hektar lahan pertanian kakao, 75 persen diantaranya terserang hama yang mengakibatkan buah kakao busuk.

Hama yang telah menyerang kakao mengakibatkan panen menjadi turun dari sebelumnya 600 kilogram hingga 700 kilogram per hektar menjadi 200 kilogram hingga 300 kilogram per hektar," katanya, Rabu (24/9/2014). Artinya penurunan produksinya mencapai lebih dari 66 persen.

Saat ini, pihaknya bersama dengan para petani sedang melakukan peremajaan kakao, salah satunya dengan menanam ulang kakao dengan tehnik sambung samping.

"Kebanyakan tanaman kakao di Kabupaten  Jayapura berusia 20-25 tahun dan  pengembangannya sudah terhenti. Apalagi kebanyakan petani kakao setempat hanya mau memanen hasil kakaonya, namun sangat jarang yang mau merawatnya. Ini yang buat tanaman itu rusak dan hasil panennya pun tidak maksimal,” ungkapnya.

Gerakan menanam kakao di Kabupaten Jayapura telah di wajibkan sejak 1990 lalu. Pemerintah menyediakan 14 ribu hektar lahan dan saat ini masyarakat terus melakukan gerakan tanam kakao. (Katharina Janur/Gdn)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya