Jokowi Diimbau Hapus Kemenparekraf

Menurut pengamat ekonomi, Faisal Basri, industri kreatif akan berjalan ketika pemerintah menyediakan fasilitas yang mendukungnya.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 30 Sep 2014, 16:04 WIB
Diterbitkan 30 Sep 2014, 16:04 WIB
Faisal Basri

Liputan6.com, Jakarta - Pengamat mengklaim pemerintah Indonesia tak memerlukan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), dan ini berbeda dengan Amerika Serikat (AS).

"Di California tidak ada Menteri Industri Kreatif, tapi kreatif. Bukan gara-gara mau memajukan ada menterinya," kata Pengamat Ekonomi Faisal Basri, Jakarta, Selasa (30/9/2014).

Menurut Faisal, adanya Kemenparekraf hanya untuk memberi tempat Mari Elka Pangestu setelah berhenti dari Menteri Perdagangan.

Dia mengatakan, industri kreatif justru berjalan ketika industri tersebut tak disentuh oleh pemerintah. Namun, pemerintah menyediakan fasilitas yang mendukungnya.

"Industri kreatif maju tanpa disentuh pemerintah, diciptakanlah jadi broadband bagus. Itu kan tugas Menkominfo," ungkapnya.

Faisal meminta sebelum parlemen benar-benar terbentuk, pemerintah Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) tak meneruskan keberadaan Kemenparekraf lagi.

"Pak Jokowi melanjutkan kegilaan ini? Yah. Jangan deh. Jangan dilanjutkan, kita janganlah, nanti ada pelawak ada urusan lawak," tandas dia. (Amd/Ahm)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya