Pengusaha Desak Pemerintah Kebut Proyek Pelabuhan Cilamaya

Sembari menunggu realisasi pembangunan pelabuhan Cilamaya, pengusaha meminta pemerintah membangun infrastruktur jalan di Tanjung Priok.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 13 Okt 2014, 14:53 WIB
Diterbitkan 13 Okt 2014, 14:53 WIB
Pelabuhan
(Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah berencana akan membangun pelabuhan logistik kedua di Cilamaya, Jawa Barat, untuk meringankan beban Pelabuhan Tannjung Priok, Jakarta.

Para pelaku industri memandang pembangunan pelabuhan itu adalah keputusan yang tepat mengingat kondisi Tanjung Priok sudah sangat padat. Hanya saja, realisasi pembangunan pelabuhan tersebut hingga saat ini belum terlihat.

"Soal Pelabuhan Cilamaya itu sudah sejak 2011, tapi sampai sekarang belum juga terealisasi, ini terlalu lama, harus cepat," kata Direktur Toyota Motor Manufacturing‎, Made Dana Tangkas, di Jakarta, Senin (13/10/2014).

‎Made menambahkan tidak hanya itu, sembari menunggu realisasi pembangunan pelabuhan Cilamaya, dirinya meminta kepada pemerintah untuk membangun infrastruktur jalan menuju Tanjung Priok.

‎Hingga saat ini, pertumbuhan industri manufacturing tepatnya dalam sektor otomotif meningkat 1,2 juta unit per tahunnya, hal itu masih di luar ekspor.

‎"Jadi Indonesia ini ke depan mau seperti apa, kalau mau jadi negara industri jangan hanya didukung dari insentif saja, tapi infrastruktur itu lebih penting," tegasnya.

Hingga saat ini dalam pengembangan dunia industri otomotif Indonesia masih kalah dibandingkan dengan Thailand, baik dari sektor infrastruktur atau jaminan kemanan oleh pemerintahnya.

"Di Thailand itu punya dua pelabuhan besar untuk logistik seperti di Tanjung Perak, Indonesia baru punya satu itu, jadi pelabuhan itu sangat penting," pungkasnya. (Yas/Gdn)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya