Palyja Bongkar Ribuan Kasus Pencurian Air

PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja) berhasil membongkar ribuan kasus pencurian air yang dilakukan dengan menyambung pipa secara ilegal

oleh Siska Amelie F Deil diperbarui 03 Des 2014, 19:35 WIB
Diterbitkan 03 Des 2014, 19:35 WIB
Kosumsi Air Tidak Resmi Resahkan Palyja dan Masyarakat
Konsumsi air tidak resmi menyebabkan perusahaan merugi secara materi, pasokan air tidak lancar dan membuat air menjadi tercemar.

Liputan6.com, Jakarta - Krisis air bersih membuat sebagian masyarakat nekat melakukan berbagai cara demi mendapatkan salah satu kebutuhan utama tersebut. Bahkan PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja) berhasil membongkar ribuan kasus pencurian air yang dilakukan dengan menyambung pipa secara ilegal dari saluran air perusahaannya.

"Sepanjang 2013, terjadi ribuan kasus pencurian air. Setiap hari kami terus melakukan penangkapan, pemutusan-pemutusan, hingga ada yang kami laporkan ke polisi," ungkap Kepala Divisi Komunikasi dan Pertanggung Jawaban Sosial Palyja, Meyritha Maryanie di Jakarta, Rabu (3/12/2014).

Meyritha menerangkan, kasus pencurian air dari Palyja tak hanya merugikan pihak perusahaan tapi juga pelanggan yang menggunakan jasanya. Bahkan ada pelanggan yang akhirnya tidak mendapatkan air lantaran terjadi penyambungan saluran secara ilegal oleh sejumlah pihak.

"Pertama pelanggan jadi tidak dapat air. Lalu banyak yang mengeluh, Palyja airnya bau dan ada kotoran, padahal itu karena ulah para pencuri air yang sembarangan menyambung pipa ke saluran air Palyja. Alhasil, air yang dialirkan Palyja tercemar," tuturnya.

Anehnya, ada beberapa pelanggan Palyja yang juga ikut melakukan aksi pencurian. Jika seperti itu, Meyritha mengatakan, sambungan air ke pelanggan tersebut akan langsung diputuskan.

Meski berhasi menangkap sejumlah pelaku pencurian air, Meyritha mengaku tetap kesulitan mendeteksi pelaku pencurian di luar pelanggan Palyja.

"Kalau bukan pelanggan itu susah. Malah ada pelaku yang langsung digerebek Polda Metro Jaya," ujarnya.

Secara finansial, Palyja menanggung kerugian lumayan besar dari kasus pencurian air yang dilakukan masyarakat. Dari pengakuan para pelaku pencurian air yang melakukan aksinya di tiga titik saluran air, dirinya bisa mencetak penghasilan hingga Rp 1,2 miliar per bulan.

"Tapi saya yakin jumlahnya bisa jauh lebih besar dari angka tersebut," pungkas Meyritha. (Sis/Gdn)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya