Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo menyindir Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti yang baru menenggelamkan tiga dari sekitar 7.000 kapal yang terbukti mencuri ikan ilegal di perairan Indonesia. Menanggapi pernyataan ini, Susi berjanji akan menenggelamkan sisa kapal tersebut di akhir tahun ini.
"Iya nanti mau tenggelamkan lagi di akhir tahun ini," ungkap dia kepada wartawan usai menghadiri Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (18/12/2014).
Menurut Susi, beberapa dari 7.000 kapal yang ditangkap tersebut sedang menjalani proses pengadilan. Jika sudah selesai, maka penenggelaman kapal baru bisa dilakukan. Sayangnya, dia tidak menyebut secara pasti jumlah kapal yang ditenggelamkan pada akhir tahun nanti.
"Sedang proses pengadilan. Nanti kalau pengadilan memutuskan ditenggelamin, maka kami akan tenggelamkan," tegas dia.
Dia memastikan tidak ada satupun kapal asing tersebut yang akan dipergunakan untuk nelayan lokal. Hal ini sesuai dengan perintah Presiden Jokowi.
"Perintah Presiden menenggelamkan, mau bagaimana? Jadi tidak ada buat nelayan, yang sudah disita pasti akan kami tenggelamkan," jelas Susi.
Menurut Susi, kebijakan penenggelaman kapal asing yang menjarah hasil kekayaan laut Indonesia ini telah membuat kapal asing terbirit-birit lari dari perairan nusantara.
"Iya dong, beberapa kapal asal Vietnam memutuskan untuk pergi dari perairan Indonesia. Dan nggak akan balik lagi," ucapnya.
Sebelumnya, ketegasan Menteri KKP dalam melakukan eksekusi penenggelaman ini masih dinilai lambat oleh Presiden Jokowi. Hal itu disampaikan Jokowi berdasarkan data yang ia peroleh dimana sebenanrnya ada sekitar 5.000 hingga 7.000 kapal asing ilegal pencuri ikan yang berlalu lalang di perairan di Indonesia.
‎"Tapi kok baru sekali ditenggelamkan, itu 3 kapal, saya masih menunggu lagi kapan ada lagi yang ditenggelamkan, masak ada 5000-7000 kapal ilegal hanya 3 yang ditenggelamkan, kurang," kata Jokowi. (Fik/Gdn)
Ikuti Instruksi Presiden, Susi Bakal Tenggelamkan 7.000 Kapal
"Perintah Presiden menenggelamkan, mau bagaimana? Jadi tidak ada buat nelayan, yang sudah disita pasti akan kami tenggelamkan," jelas Susi.
diperbarui 18 Des 2014, 13:16 WIBDiterbitkan 18 Des 2014, 13:16 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Live dan Produksi VOD
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Arti Stay With Me: Makna Mendalam di Balik Ungkapan Penuh Kasih
Kepribadian ISTJ-T: Karakteristik, Kelebihan, dan Tantangan
Arti Kedutan Bibir Atas: Penjelasan Medis dan Kepercayaan Tradisional
Begini Penampakan Rumah Gracia Indri di Belanda, Simpel tapi Mewah
Bursa Saham Asia Cerah, Investor Cermati Data Ekonomi Jepang
Pria Ditodong Senjata Tajam, Motornya Dirampas Dua Begal di Jakarta Timur
Intip Harga Emas Antam Hari Ini 17 Februari 2025!
iPhone 17 Pro Max bakal Punya Dynamic Island Lebih Kecil?
Arti Peribahasa: Memahami Makna dan Nilai di Balik Ungkapan Tradisional
Ciri-Ciri Harta Tidak Berkah Menurut UAH, Hati-Hati!
Metro Sepekan: Empat Porter Ditangkap Usai Curi 15 Jam Tangan Mewah di Bandara Soekarno-Hatta
6 Fakta Menarik Gunung Batu Lawi di Malaysia yang Masuk Kawasan Taman Nasional Pulong Tau