Liputan6.com, Jakarta - Pengusaha menilai pemerintah telah melakukan langkah yang benar dengan menghapuskan subsidi BBM jenis premium dan menetapkan subsidi tetap bagi solar.
Namun, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Suryo Bambang Sulisto meminta pemerintah untuk mengalihkan anggaran subsidi tersebut kepada sektor yang lebih tepat, seperti untuk pengembangan komoditas pangan yang masih diimpor hingga saat ini seperti gula dan jagung dan lain-lain.
"Misalnya kita masih impor gula, jagung. Kita kan punya lahan yang luas, apa susahnya menanam tebu, menanam jagung," ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (22/1/2015).
Menurutnya, dari pada anggaran subsidi tersebut dialokasi untuk sektor yang tidak produksi seperti BBM, lebih baik anggaran tersebut digunakan untuk mendorong para petani agar kembali bergairah menanam tebu, jagung, dan produk pangan lain.
"Dari pada subsidi BBM itu tidak jelas, lebih baik diberikan kepada siapa yang mau menanam jagung atau gula," lanjutnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Ketua Lembaga Pengkajian, Penelitian dan Pengembangan Ekonomi (LP3E) Kadin Indonesia, Didik J Rachbini. Menurutnya, subsidi untuk BBM itu merupakan kebijakan dimasa lalu ketika Indonesia masih masih mempunyai cadangan minyak bumi yang besar.
Namun seiringan berkurangnya minyak bumi Indonesia, maka kebijakan subsidi ini harus benar-benar dialokasikan kepada sektor-sektor yang produktif untuk kepentingan jangka panjang.
"Sebenarnya BBM yang disubsidi itu kebijakan dimasa lalu karena kita punya produksi banyak, tidak habis dikonsumsi. Sekarang tidak bisa lagi, karena BBM yang dipakai itu impor dari luar sebab produksi kita tidak cukup. Jadi sebaik-baik subsidi bukan kepada BBM, tetapi langsung kepada orangnya. Serahkan kepada masyarakat," tandas dia. (Dny/Gdn)
Kadin Minta Subsidi BBM Dialihkan untuk Pertanian
Seiringan berkurangnya minyak bumi Indonesia, maka kebijakan subsidi ini harus benar-benar dialokasikan kepada sektor-sektor yang produktif.
diperbarui 22 Jan 2015, 17:35 WIBDiterbitkan 22 Jan 2015, 17:35 WIB
Petani mengangkut jagung hasil panen di Galesong, Takalar, Sulsel. Penen jagung Sulsel hingga oktober mencapai 1,3 juta ton dari target 1,5 juta ton untuk tahun 2009.(Antara)
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 Ramadan UpdateDahulukan Makan atau Sholat Dulu? Ini Jawaban Gus Baha
5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Krisis Blangko, Disdukcapil Kabupaten Bandung Tawarkan IKD jadi Pengganti Sementara KTP-el
Istri Suka Ngomel Auto Tobat Berjemaah, Ustadz Das’ad Latif Ungkap Beratnya jadi Suami
Cemas Pemain Diaspora Habis, Erick Thohir Dorong Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026
VIDEO: Pria Amuk Kades Diduga Gadai Sertifikat Tanah ke Bank di Situbondo
350 Caption Selfie Singkat untuk Foto Instagram Keren
Apa itu Flowchart: Pengertian, Jenis dan Cara Membuatnya
Copot Shin Tae-yong Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Ketua Umum PSSI Erick Thohir: Kalau Saya Sekarang Disuruh Mundur, Saya Mundur!
Fungsi Botol Reagen: Peran Penting dalam Laboratorium Kimia
Top 3 Berita Hari Ini: Istri Shin Tae-yong Sempat Sebut Erick Thohir Manusia Bertubuh 10 Sebelum Suaminya Dicopot Sebagai Pelatih Indonesia
Prabowo Akan Bertemu Pangeran MBS di Arab Saudi, Minta Tambahan Kuota Haji
Link Live Streaming Carabao Cup Tottenham Hotspur vs Liverpool, Kamis 9 Januari 2025 Pukul 03.00 WIB di Vidio
Sinopsis Anime Solo Leveling S2: Arise from the Shadow, Tayang Setiap Hari Sabtu di Vidio