Mensos Khofifah Sebut Beras Raskin Masih Layak Konsumsi

Dari hasil pengambilan acak dalam sidak, Khofifah menilai kualitas raskin layak diberikan kepada masyarakat.

oleh Nurmayanti diperbarui 13 Feb 2015, 11:12 WIB
Diterbitkan 13 Feb 2015, 11:12 WIB
Mensos Khofifah Sebut Beras Raskin Masih Layak Konsumsi
Dari hasil pengambilan acak dalam sidak, Khofifah menilai kualitas raskin layak diberikan kepada masyarakat.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa menilai kualitas beras raskin secara umum cukup baik. Hal tersebut diungkapkannya pada saat melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke gudang Bulog di beberapa tempat dalam sepekan ini.

M Rudi Prasetya, Kasub Bulog Samarinda dan Miftahul Ulum, Kasubag Bulog Cirebon menuturkan dalam sidak yang dilakukan, Khofifah memberikan apresiasi dan menyatakan kualitas raskin bagus. “Ibu Mensos bilang bahwa kualitas raskinnya bagus,” ujar Rudi, Jumat (13/2/2015).

Bahkan pada sidak tersebut Khofifah secara acak mengambil sendiri sampel raskin yang akan diperiksa. BBeliau tidak mau mengambil sampel yang diberikan petugas Bulog,” tutur Rudi.

Dari hasil pengambilan acak inilah, Khofifah menilai kualitas raskin layak diberikan kepada masyarakat.

Berdasarkan penjelasan Rudi, tentang terjaganya kualitas raskin, tidak lepas dari berbagai perlakuan yang diberikan terhadap beras tersebut. Mulai dari pembelian di tingkat petani, penyimpanan, hingga distribusi.

Penekanan terhadap kualitas selalu menjadi prioritas. Artinya, jika terdapat beras dengan kualitas di bawah standar, maka Bulog akan menolak. Sedangkan saat penyimpanan, pihaknya selalu menjaga agar beras dalam kondisi kering.

Selain itu, agar terbebas dari jamur, gurem, dan hama, Bulog juga selalu memberikan fungisida dan penyemprotan anti hama. “Agar tidak mengenai beras, ketika penyemprotan dilakukan, maka seluruh beras ditutup dengan plastik,” katanya.

Melalui berbagai perlakuan tersebut, hingga saat ini distribusi yang dilakukan di enam kabupaten/kota  yakni Samarinda, Kutai Timur, Kutai Barat, Bontang, Kutai Kartanegara, dan Mahakam, disambut baik masyarakat miskin.

“Bahkan jika terdapat keluhan terhadap kualitas dan kuantitas, kami akan segera mengganti,” katanya.

Hal yang sama disampaikan Miftahul Ulum, Kasubdivre Cirebon. Menurutnya, dalam sidak yang dilakukan di Desa Tuk, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Cirebon, Wakil Ketua Komisi IV DPR HE Herman Khaeron, juga menemukan bahwa kualitas beras raskin, relatif baik.

Meski terdapat kutu, namun menurut Herman masih bisa diterima. Selain itu, keberadaan kutu justru menunjukkan bahwa beras raskin adalah beras yang sehat dan bebas dari pestisida.

“Beliau berpesan agar Bulog meingkatkan pengawasan terhadap kualitas raskin, termasuk meningkatkan standar kualitas untuk masyarakat,” kata Ulum.

Ulum sendiri menyikapi positif masukan dari wakil rakyat tersebut. Dia mengatakan, bahwa selama ini, pihaknya selalu menjaga dan meningkatkan kualitas.

Pada saat melakukan pembelian dari petani, Bulog menjaga agar beras yang dibeli memiliki kandungan pestisida serendah mungkin. Sedangkan pada penyimpanan di gudang, Bulog selalu berupaya menjaga kebersihan dan kekeringan gudang. Jangan sampai ada atap yang bocor, misalnya, karena bisa berpengaruh terhadap kualitas beras.
 
Tidak hanya itu. Ketika hendak melakukan distribusi, Bulog juga melakukan cek dan ricek sebelum beras keluar dari gudang. Pengecekan yang dilakukan bersama tim Pemda, tidak hanya terkait kuantitas, namun juga kualitas raskin.  “Makanya saya sangat yakin akan kualitas beras raskin. Jika ada yang mengatakan kurang bagus, saya akan melakukan pengecekan secara langsung,” katanya. (Nrm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya