Pemerintah Ingin Smelter Tembaga Nasional Dibangun

Pemerintah memberikan waktu hingga Jumat pekan ini perusahaan tambang kontrak karya untuk memutuskan pembangunan smelter bersama.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 18 Feb 2015, 14:54 WIB
Diterbitkan 18 Feb 2015, 14:54 WIB
Ilustrasi Smelter
Ilustrasi Smelter (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) menginginkan Perusahaan Tambang Kontrak Karya penghasil tembaga membuat pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) bersama.

Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM, R. Sukhyar mengatakan, saat ini pemerintah tak lagi menginginkan pembangunan smleter dilakukan per perusahaan tetapi dilakukan secara bersama. Perusahaan tersebut adalah PT Freeport Indonesia, PT Newmont Nusa Tenggara (NNT), PT Kalimantan Surya Kencana dan PT Gorontalo Minning.

"Lusa kami minta Freeport, Newmont Gorontalo Minning duduk bersama," kata Sukhyar, di Kantor Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara, Kementerian ESSDM, Jakarta, Rabu (18/2/2015).

Untuk merumuskan pembangunan smelter bersama tersebut, Sukhyar telah memberikan batas waktu sampai Jumat 20 Februari 2015 agar melaporkan kesepakatan rencana  pembangunan smelter tersebut.

"Merundingkan memutuskan lokasi pembangunam smelter tembaga nasional.  Kami tidak bicara per individu. Jadi lusa kami minta ketemu ada beberapa hal diputuskan satu berapa kapasitas smelter diputuskan, kami tahu jumlahnya berapa, lokasi di mana, teknologinya, penyandang dananya siapa," tutur Sukhyar.

Ia menambahkan, selain antar  perusahaan, perundingan juga dilakukan antar kontraktor pembuat smelter masing-masing perusahaan.

"Masing-masing KK seperti PTFI, Newmont dan Gorontalo sudah menajajaki partnenrnya masing-masing, PTFI kan Mitsubisi, Newmont investor China, Papua China, Gorontalo China, itu dari sisi suplai," pungkasnya. (Pew/Ahm)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya