Pertamina Gandeng Tokyo Gas Kembangkan Bisnis Gas Alam Cair

Pertamina memang sedang getol mengembangkan bisnis gas untuk mengurangi konsumsi bahan bakar minyak (BBM).

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 26 Feb 2015, 11:28 WIB
Diterbitkan 26 Feb 2015, 11:28 WIB
Pipa Gas
(FOTO:Antara)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) menjalin kerja sama dengan Tokyo Gas Co. Ltd dalam pengembangan mata rantai bisnis gas alam cair  atau Liquid Natural Gas (LNG) di dalam negeri. Pertamina memang sedang getol mengembangkan bisnis gas untuk mengurangi konsumsi bahan bakar minyak (BBM).

Vice Presiden Corporate Communication Pertamina, Ali Mundakir mengatakan, kerja sama yang dijalin antara kedua perusahaan tersebut meliputi banyak bidang. Ia pun menjabarkan, kerja sama tersebut meliputi jual beli LNG, pertukaran kargo LNG untuk optimasi level stok LNG, optimasi utilisasi kapal LNG dan pengembangan terminal-terminal penerima dan regasifikasi LNG.

"Selain itu, kerja sama juga termasuk pengembangan infrastruktur LNG atau gas alam, pengembangan pembangkit listrik tenaga gas, dan pengembangan pasar gas," kata Ali, di Jakarta, Kamis (26/2/2015).

Menurut Ali, sebenarnya ini bukan pertama kalinya Pertamina dan Tokyo Gas menjalin kerja sama. Sebelumnya atau tepatnya pada 1990, keduanya telah menjalin kerja sama "Saat itu kerja sama kontrak penjualan LNG dari Badak-IV, Bontang, Kalimantan Timur. Kerja sama itu berakhir pada 2014 kemarin," tuturnya.

Menurut Ali, kerja sama yang kembali dijalin ini menunjukkan era baru bagi hubungan Pertamina dan Tokyo Gas untuk melanjutkan dan memperkuat hubungan bisnis kedua perusahaan di sektor gas.

Belakangan ini Pertamina memang getol mengenbangkan bisnis gas. Saat ini terdapat dua produk gas dari Pertamina yaitu liquefied natural gas (LNG) yang kini dalam masa pilot project dengan merek Envogas dan LGV (liquefied gas for vehicle) dengan merek Vi-Gas. Langkah perseroan mengembangkan bisnis gas sebagai upaya untuk mengurangi konsumsi BBM.

Perusahaan energi pelat merah tersebut menargetkan, dalam 5 tahun mendatang diharapkan tingkat konsumsi gas akan meningkat menjadi sekitar 2,5 juta KL setara Premium. (Pew/Gdn)

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya