Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) mencetak laba sebesar Rp 1,12 triliun sepanjang 2014 kemarin. Laba tersebut mengalami penurunan jika dibanding dengan laba yang dibukukan setahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp 1,37 triliun.
Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Senin (9/3/2015), laba tersebut diperoleh dari pendapatan bunga yang tercatat sebesar Rp 8,79 triliun, yang mengalami penurunan dari perolehan setahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp 4,78 triliun.
Pendapatan bunga tersebut berasal dari penyaluran kredit yang sampai dengan akhir 2014 kemarin tercatat sebesar Rp 49,62 triliun. sebagian kredit tersebut merupakan kredit konsumer yang menyalurannya mencapai Rp 33,96 triliun. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, pertumbuhan kredit konsumer mencapai 16,35 persen.
Sedangkan tingkat kredit macet untuk kredit konsumer mengalami penurunan dari sebelumnya di level 0,10 persen menjadi 0,08 persen. "Hal tersebut menunjukkan bahwa dalam penyaluran kredit yang dilakukan oleh Bank BJB memiliki kualitas yang baik, begitu pula dengan penanganan terhadap kredit bermasalahnya," tutur direktur utama Bank BJB, Ahmad Irfan.
Ahmad melanjutkan, perjalanan Bank Jabar Banten sepanjang tahun 2014 banyak diwarnai oleh tantangan, terutama dari faktor eksternal. Kondisi ini tidak hanya dialami oleh mereka tetapi juga dunia usaha pada umumnya. Bahkan sejak memasuki tahun 2014, ada pesimisme di lingkungan dunia usaha atas kondisi ekonomi yang akan berjalan.
Sentimen tersebut diindikasikan melalui Indeks Tendensi Bisnis yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik pada kuartal 1-2014 yang lebih rendah dibandingkan kuartal sebelumnya, yaitu dari 104,72 menjadi 101,95. Hal tersebut menunjukan bahwa ekspektasi dunia usaha terhadap situasi ekonomi awal 2014 cenderung pesimistis.
Situasi yang berkembang di dunia usaha, di antaranya sebagai antisipasi terhadap kondisi ekonomi secara makro sepanjang tahun 2014, yang terbukti masih terjadi perlambanan. Salah satu penyebab utamanya adalah perekonomian global yang masih belum stabil.
Hal itu, misalnya bisa terlihat pada perekonomian dua negara besar dunia, yaitu Amerika Serikat dan China yang memiliki trend berkebalikan. Ketika data ekonomi Amerika menunjukkan kecenderungan positif, kondisi di China justru sebaliknya. Namun dengan dengan berbagai tantangan tersebut, Ahmad melanjutkan, Bank Jabar Banten bisa membukukan kinerja yang positif. (Gdn)
Bank Jabar Banten Bukukan Laba Bersih Rp 1,12 Triliun
Tingkat kredit macet untuk kredit konsumer mengalami penurunan dari sebelumnya di level 0,10 persen menjadi 0,08 persen.
diperbarui 09 Mar 2015, 21:38 WIBDiterbitkan 09 Mar 2015, 21:38 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
IHSG Meroket 1,8 Persen pada 30 Desember 2024-3 Januari 2025, Ini Pendorongnya
Bergerak, Ribuan Orang Bersihkan Sampah di Pantai Kedonganan Bali
Polisi Sebut Pelaku Perampokan di Tol Tanjung Priok Residivis
Tes Jalan Kaki 5 Detik Ini Dapat Memberi Tahu Seberapa Baik Anda Menua
KPK Masih Bidik Pihak Lain Terkait Kasus Harun Masiku
Tecno Siap Luncurkan Deretan Produk AIoT Baru, Ada Smartwatch hingga Power Bank Murah!
Pantai Sanglen Ditutup Keraton, Begini Tanggapan Bupati Gunungkidul
Kolesterol Normal Seperti Apa? 7 Tanda Tubuh Anda Memiliki Kolesterol Sehat
Film Crayon Shinchan Pertama dengan Visual 3D Tayang di Vidio, Catat Link Nontonnya!
Profil Lee Joon Hyuk, Aktor Tampan Pemeran Drakor Love Scout yang Baru Tayang
3 Hari Selepas Tahun Baru 2025, 509 Ribu Kendaraan Pulang ke Jabotabek
Apa Itu OCCRP? Mengenal Lebih Dalam Organisasi yang Memasukkan Jokowi dalam Daftar Tokoh Terkorup 2024