Ini Pelajaran dari Lee Kuan Yew untuk Entrepreneur

Banyak yang bisa dicontoh dari cara Lee Kuan Yew memimpin rakyatnya dalam memajukan Singapura.

oleh Indy Keningar diperbarui 31 Mar 2015, 22:13 WIB
Diterbitkan 31 Mar 2015, 22:13 WIB
Pelajaran Untuk Para Entrepreneur dari Lee Kuan Yew
Banyak yang bisa diconton dari cara Lee Kuan Yew memimpin rakyatnya dalam memajukan Singapura.

Liputan6.com, New York - Kepergian Lee Kuan Yew pada 23 Maret 2015 lalu menimbulkan kesedihan mendalam bagi Rakyat Singapura. Lee bukan hanya dianggap sebagai seorang pemimpin negara, namun juga dianggap sebagai guru oleh sebagian besar orang.

Presiden Barack Obama mendeskripsikan Lee Kuan Yew sebagai "Orang besar sejarah yang akan diingat oleh generasi-generasi mendatang sebagai Bapak Singapura modern dan salah satu penggagas hubungan antar negara Asia."

Dilansir dari laman huffingtonpost.com, Selasa, 31/3/2015), inilah 4 kunci penting pelajaran yang bisa diambil oleh para entrepreneur alias pengusaha dan perusahaan terkait dengan perkembangan Singapura yang pesat di bawah tangan Lee.

1. Ketahui basisnya

Di sebuah wawancara dengan Nathan Gardels, Lee menyebut "AC" sebagai salah satu faktor kemajuan Singapura. Ia juga mendeskripsikan AC sebagai "salah satu penemuan sinyal di sejarah". Pelajaran paralel untuk perusahaan adalah: jangan lenggah terhadap komponen fundamental dalam menjalankan bisnis Anda. Coba perhatikan lagi, apa infrastruktur di tempat Anda efisien? Apakah website dan media sosial perusahaan profesional?

2. Kekuatan layanan dan reputasi

Singapore Airlines merupakan contoh bagaimana fokus pada pelanggan bisa menjadi diferensiasi yang kuat dalam pasaran yang biasa. Kepuasan pelanggan merupakan efek yang kuat dalam kemajuan suatu perusahaan yang bisa memasarkan produk lebih efektif dari media sosial.

Selanjutnya

3. Pentingnya pendidikan

Dua contoh kontras ini bicara tentang pentingnya pendidikan. Singapura memiliki kebijakan pemerintah dimana populasinya wajib mendapat pendidikan setinggi mungkin. Negara ini membuat sebuah pulau kecil dengan SDA minim mendapat GDP tertinggi di dunia. Sedangkan, di Iran, ada usaha dari pemerintah untuk memblokir satu segmen masyarakat dari akses pendidikan. Di Iran, kaum wanita dilarang belajar di banyak bidang, dan populasi orang Baha'is (grup agama) sama sekali tidak diberi akses untuk pendidikan tinggi dan bahkan dipenjara jika mencoba belajar.

Ini menunjukkan kekuatan pendidikan dalam skala nasional. Anda yang merupakan pemimpin di perusahaan sebaiknya meyakinkan seluruh staf memiliki akses pendidikan tentang perkembangan dan kabar terbaru di industri Anda.

4. Penyatuan Visi

Multikulturalisme Singapura menjadi salah satu kunci sukses. Setelah pemberontakan mengenai isu ras pada waktu kemerdekaannya, Singapura mengambil langkah-langkah untuk menjadi masyarakat yang multikultural. Contohnya, di usia awal murid-murid di sekolah diberi pendidikan wajib, yaitu belajar dua bahasa -Inggris sebagai pendidikan wajib, dan tiga dari "bahasa Ibu" yang berasal dari berbagai suku etnis yang ada di Singapura.

Sebagai tambahan, semua Hari Raya agama dan budaya dijadikan hari libur nasional. Sesuatu yang bisa dipelajari oleh Indonesia, sesungguhnya. Harus diingat bahwa dalam perusahaan, menjaga visi utama juga merupakan hal yang penting. (Indy/Gdn)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya