Liputan6.com, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengaku telah melaporkan keputusan pembubaran anak usaha PT Pertamina (Persero), PT Pertamina Energy Trading Ltd (Petral) kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Dia mengungkapkan, Presiden Jokowi pun menyambut baik keputusan tersebut. Ini karena pembubaran Petral telah sesuai dengan arahan dari Jokowi pada awal masa pemerintahannya.
"Tadi saya menghadap presiden, melaporkan proses tindaklanjut dari keputusan pembubaran Petral karena memang waktu arahan diberikan beliau, menyampaikan silakan diputuskan Pertamina dan pemerintah mendukung. Sudah lapor dan beliau sambut baik. Sesuatu yang mitosnya selama ini tidak bisa disentuh, akhirnya bisa selesai," ujar Sudirman di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, Jumat (15/5/2015).
Namun, Presiden Jokowi meminta agar selama proses likuidasi Petral berlangsung, Pertamina dan Kementerian ESDMÂ melakukan audit investigasi secara benar agar tidak ada lagi keraguan soal adanya oknum mafia di dalam tubuh Petral.
"Ini adalah satu milestone dari proses pembenahan supply chain. Penekanan dari beliau adalah investigasi harus dilakukan sehingga akan terang benderang, tidak ada lagi rumor dan spekulasi. Dalam hal investigasi ada pelanggaran hukum ya dilimpahkan kepada penegak hukum. Tapi arahnya udah jelas, begitu tim menunjuk auditor independen akan dilakukan," lanjut dia.
Sudirman menilai keputusan untuk membubarkan Petral sudah sangat tepat. Pasalnya, selama 3 bulan pengalihan tugas Petral ke unit usaha Pertamina yaitu Integrated Supply Chain (ISC) berlangsung, Pertamina sudah mampu melakukan efisiensi.
"Ini menyiratkan dua hal, nomor satu ruang efisiensi yang lebar. Kalau di masa lalu ada diskon yang tidak dimanfaatkan korporasi, entah larinya ke mana. Maka dari itu tidak heran Pak Dwi (Dirut Pertamina) laporkan ke media dan pemerintah, dalam 3 bulan, ISC hemat US$ 22 juta dollar atau Rp 250 miliar. Procurement yang bukan hidrokarbon ketemu penghematan US$ 27 juta, lalu tim pemasaran memperoleh penghematan losses US$ 49 juta. Setelah manajemen diperoleh penghematan US$ 98 juta," tandas dia. (Dny/Nrm)
Menteri ESDM: Pembubaran Petral Sesuai Arahan Presiden Jokowi
Menteri ESDM Sudirman Said menilai keputusan untuk membubarkan Petral sudah sangat tepat.
diperbarui 15 Mei 2015, 17:14 WIBDiterbitkan 15 Mei 2015, 17:14 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Arti Team Work: Pengertian, Manfaat, dan Cara Membangunnya
Gencatan Senjata Gaza: Hamas Bebaskan 8 Sandera dan Israel Lepaskan 110 Tahanan Palestina
BMKG Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem di Lampung 29-31 Januari 2025, Ini Daftar Wilayah Terdampak
Patung Liberty dan Sosok Perempuan di Baliknya, Ini Kisah yang Jarang Diketahui
Mengenali Ciri-ciri Sakit Hernia: Panduan Lengkap untuk Deteksi Dini
Arti Kedutan Tangan Kanan: Mitos, Fakta, dan Penjelasan Ilmiahnya
Apa Itu Bargainser: Panduan Lengkap Mengenai Seni Tawar-Menawar
Cara Masak Ketupat: Panduan Lengkap untuk Hasil Sempurna
Rumah Jokowi di Solo Ramai Wisatawan di Libur Panjang Imlek 2025, Bawa Payung demi Halau Sinar Matahari
Harga Emas Sentuh Rekor Tertinggi Terseret Kekhawatiran Tarif Dagang Donald Trump
Jelaskan Arti Infak: Pengertian, Manfaat, dan Perbedaannya dengan Zakat
Orang Berbuat Buruk dan Dihukum di Dunia, Apa di Akhirat Disiksa Lagi? Simak Kata Gus Baha