Liputan6.com, Jakarta - Ruang Komisi VII DPR tiba-tiba menjadi gelap gulita ketika salah seorang anggota dewan mengajukan beberapa pertanyaan soal pembubaran Petral dan mafia migas untuk Mantan Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Migas, Faisal Basri. Alhasil puluhan orang yang memenuhi ruangan tersebut kaget dan menyangka ini adalah sabotase.
Dari pantauan Liputan6.com, Jakarta, Rabu (20/5/2015), sekira pukul 20.30 WIB ketika pertemuan antara Komisi VII dan Faisal Basri dan tim tengah lempar tanya jawab, ruang rapat Komisi VII mendadak mati lampu. Ruangan yang semua terang menjadi gelap gulita.
Baca Juga
Mulailah semua peserta yang hadir gusar. Bahkan ada beberapa anggota dewan yang mengeluarkan celetukan. "Wah, ini tidak pernah terjadi sebelumnya. Baru sekali ini mati lampu," seloroh anggota Komisi VII itu.
Advertisement
Lalu celetukan muncul dari anggota Komisi VII lain yang sama sekali tidak terlihat wajahnya karena gelap. "Telpon Direktur Utama PLN. Tapi kayaknya ini bukan mati semua, ganti skringnya saja," tutur dia.
Selang lima menit berlalu, akhirnya ruang rapat Komisi VII kembali terang. Sesi tanya jawab berlangsung lagi dengan lebih seru. Namun saat ingin melanjutkan tanya jawab, giliran pengeras suara (mic) Pimpinan Komisi VII Mulyadi tidak berfungsi. Dari kejadian ini, Wakil Ketua Komisi VII itu mengeluarkan kata singkat.
"Tadi lampu mati, sekarang mic-nya. Ini sabotase," canda Mulyadi. (Fik/Ahm)