Rapat Bahas Petral, Ruang Komisi VII DPR Mendadak Mati Lampu

Komisi VII DPR RI memanggil Tim Reformasi Tata Kelola Migas membahas Petral pada Rabu malam ini.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 20 Mei 2015, 20:54 WIB
Diterbitkan 20 Mei 2015, 20:54 WIB
Ilustrasi Mati Lampu
Ilustrasi Mati Lampu(Liputan6.com/Johan Fatzry)

Liputan6.com, Jakarta - Ruang Komisi VII DPR tiba-tiba menjadi gelap gulita ketika salah seorang anggota dewan mengajukan beberapa pertanyaan soal pembubaran Petral dan mafia migas untuk Mantan Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Migas, Faisal Basri. Alhasil puluhan orang yang memenuhi ruangan tersebut kaget dan menyangka ini adalah sabotase.

Dari pantauan Liputan6.com, Jakarta, Rabu (20/5/2015), sekira pukul 20.30 WIB ketika pertemuan antara Komisi VII dan Faisal Basri dan tim tengah lempar tanya jawab, ruang rapat Komisi VII mendadak mati lampu. Ruangan yang semua terang menjadi gelap gulita.

Mulailah semua peserta yang hadir gusar. Bahkan ada beberapa anggota dewan yang mengeluarkan celetukan. "Wah, ini tidak pernah terjadi sebelumnya. Baru sekali ini mati lampu," seloroh anggota Komisi VII itu.

Lalu celetukan muncul dari anggota Komisi VII lain yang sama sekali tidak terlihat wajahnya karena gelap. "Telpon Direktur Utama PLN. Tapi kayaknya ini bukan mati semua, ganti skringnya saja," tutur dia.

Selang lima menit berlalu, akhirnya ruang rapat Komisi VII kembali terang. Sesi tanya jawab berlangsung lagi dengan lebih seru. Namun saat ingin melanjutkan tanya jawab, giliran pengeras suara (mic) Pimpinan Komisi VII Mulyadi tidak berfungsi. Dari kejadian ini, Wakil Ketua Komisi VII itu mengeluarkan kata singkat.

"Tadi lampu mati, sekarang mic-nya. Ini sabotase," canda Mulyadi. (Fik/Ahm)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya