Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan pemeringkat internasional Standard and Poor's (S&P)kembali mengeluarkan laporannya mengenai peringkat efektifitas masing-masing negara.
S&P melaporkan Indonesia outlook atau prospek Indonesia BB+ dari stabil ke positif.
Dalam laporan yang diterima Liputan6.com, kenaikan peringkat Indonesia tersebut dilandaskan dalam tiga hal. Pertama, S&P memandang perbaikan dalam kerangka kebijakan Indonesia telah mampu ditingkatkan pengelolaannya terutama di sektor moneter dan keuangan.
Selain itu, efektivitas kebijakan yang lebih baik dan prediktabilitas telah mengakibatkan memperluas cadangan fiskal Indonesia. Dengan begitu S&P memandang mampu meningkatkan ketahanan eksternal Indonesia.
Advertisement
"Prospek positif tersebut mencerminkan kemungkinan bahwa kita bisa meningkatkan peringkat kita di Indonesia selama 12 bulan ke depan jika pemerintah mencapai tujuannya dalam hal kualitas belanjanya," tulis laporan S&P, yang dikutip Kamis 921/5/2015).
Seperti diketahui, pada akhir 2014 Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah membuat keputusan menaikkan harga Bahan bakar Minyak (BBM) bersubsidi. Hal ini dilakukan untuk memperluas fiskal negara saat itu demi dialokasikan untuk percepatan pembangunan infrastruktur.
Peningkatan kapasitas fiskal pemerintah kembali meningkat setelah Jokowi memutuskan untuk menghapus subsidi untuk BBM jenis Premium pada awal 2015. (Yas/Ahm)