BPS: Inflasi Juni 2015 di Level 0,54%

Untuk laju inflasi year on year (Juni 2014-Juni 2015), tercatat mencapai 7,26 persen.

oleh Septian Deny diperbarui 01 Jul 2015, 11:21 WIB
Diterbitkan 01 Jul 2015, 11:21 WIB
Inflasi
Ilustrasi Inflasi (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan laju inflasi pada Juni 2015 mencapai 0,54 persen. Sementara, berdasarkan indeks harga konsumen (IHK), 76 kota tercatat mengalami inflasi dan 6 kota deflasi.

Kepala BPS, Suryamin mengatakan inflasi paling tinggi terjadi di Sorong sebesar 1,9 persen dan terendah di palu 0,03 persen. Sementara deflasi tertinggi terjadi di Tual yaitu 0,08 persen.

"Deflasi di Tual disebabkan oleh produk ikan yang cukup tinggi suplai ke pasar dalam negeri. Biasa kalau suplai tinggi harga turun," ujarnya di Kantor BPS, Jakarta, Rabu (1/7/2015).

Untuk laju inflasi year on year (Juni 2014-Juni 2015), tercatat mencapai 7,26 persen.

Realisasi angka inflasi ini di bawah prediksi ekonom. Kepala Ekonom PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) memperkirakan inflasi di bulan keenam ini sekitar 0,65 persen (month to month/MoM). Sementara secara tahunan, diramalkan mencapai 7,4 persen.

"Penyebabnya karena melambungnya harga kelompok sembako menjelang Ramadhan dan Lebaran," kata dia saat berbincang dengan Liputan6.com.

Senada, Pengamat Ekonomi dari Universitas Padjajaran Ina Primiana ‎menuturkan, kenaikan harga pangan dan transportasi menjadi penyumbang utama laju inflasi terkerek naik di Juni tahun ini.

"Sehingga diprediksi inflasi sekira 0,8 persen pada Juni 2015. Tapi masih tetap di bawah 1 persen karena memang inflasi menghadapi Lebaran cenderung meningkat," ucapnya.

Namun demikian, lanjut Ina, daya beli masyarakat yang menurun berpengaruh terhadap konsumsi. Penurunan konsumsi ini, sambungnya, ikut mengerem gerak inflasi semakin tinggi.

"Permintaan atau konsumsi masyarakat enggak terlalu menggebu saat ini. Di situasi daya beli yang merosot, masyarakat tidak mau memaksakan membeli sesuatu, jadi apa adanya saja, sehingga inflasi pun tidak terlalu melonjak tajam," terangnya. (Dny/Gdn)

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya