Realisasi Pajak Masih Minim Hingga Semester I

Target penerimaan pajak dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara dan Perubahan 2015 sekitar Rp 1.489,3 triliun.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 01 Jul 2015, 20:46 WIB
Diterbitkan 01 Jul 2015, 20:46 WIB
Ilustrasi Pajak (2)
Ilustrasi Pajak (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memperkirakan realisasi penerimaan pajak hanya sebesar Rp 555,2 triliun pada semester I 2015. Angka itu sekitar 37,3 persen dari target penerimaan pajak yang ditetapkan Anggaran Pendapatan Belanja dan Negara Perubahan (APBN-P) 2015 sekitar Rp 1.489,3 triliun.

Menteri Keuangan Bambang Brojonegoro memaparkan, untuk PPh migas diproyeksi sebesar Rp 27 triliun atau 54,5 persen dari target APBN-P 2015. Sementara, pajak non migas hanya Rp 450 triliun atau sekitar 36,1 persen.

Dia mengatakan, PPh non migas Rp 263,1 triliun atau 41,8 persen. Kemudian PPN non migas Rp 183,7 triliun atau 31,9 persen. Lalu PBB untuk non migas hanya Rp 0,8 triliun atau 2,3 persen. "PBB posisinya sedikit Rp 0,6 triliun atau 2,3 persen. PBB migas baru masuk semester II," ujar Bambang di Jakarta, Rabu (1/7/2015).

Bambang mengatakan untuk pajak lainnya mengambil porsi Rp 2,5 triliun atau 21,7 persen dari target penerimaan pajak. Penerimaan dari bea dan cukai diperkirakan Rp 78,2 triliun atau 40,1 persen. Komposisinya antara lain cukai sebesar Rp 60,8 triliun atau 41, 7 persen.

Sedangkan bea masuk diperkirakan sebesar Rp 15,5 triliun 41, 8 persen. Minimnya penerimaan dari bea dan cukai disumbang oleh bea keluar yang mana hanya Rp 1,9 triliun atau 15,7 persen. Bambang mengatakan, kecilnya bea keluar karena jatuhnya harga komoditas. "Bea keluar rendah karena sawit nol. Harga sawit rendah di bawah trash hold bea keluar," tandas dia. (Amd/Ahm)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya