Liputan6.com, Jakarta - Berlanjutnya erupsi Gunung Raung, Jawa Timur, yang masih menutupi langit Surabaya dan Malang, membuat maskapai berbiaya murah (LCC) Citilink Indonesia, kembali membatalkan penerbangan yang telah dijadwalkan. Pembatalan tersebut dilakukan hingga tengah hari, di hari pertama Lebaran yang jatuh pada Jumat (17/7/2015).
Direktur Operasional Citilink, Hadinoto Soedigno menjelaskan, dengan pembatalan penerbangan tersebut diharapkan para penumpang Citilink yang telah memegang tiket penerbangan tidak perlu mendatangi bandara.
“Berdasarkan perkiraan dari pihak Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan juga otoritas bandara mengenai perkembangan terakhir erupsi Gunung Raung, Jawa Timur, manajemen Citilink akan melanjutkan pembatalan penerbangan dari dan menuju Surabaya serta Malang hingga Jumat pagi pukul 09.00 WIB. Setelah itu kami berharap penerbangan bisa normal kembali,” kata Direkturnya dikutip dari keterangan tertulis, Jumat (17/7/2015).
Hadinoto juga berharap agar penumpang tidak mendatangi bandara supaya tidak terjadi penumpukan dan bisa memilih opsi yang ada mulai dari reschedule, reroute, hingga pilihan refund secara penuh atau tanpa ada pemotongan. Langkah tersebut bisa dilakukan penumpang Citilink dengan menghubungi call center Citilink di nomor 0804-1-080808 yang aktif setiap hari mulai pukul 05.00 WIB hingga 22.00 WIB.
“Citilink juga sudah memberitahu para penumpang tujuan dari dan menuju Surabaya serta Malang sejak Kamis (16/7) malam pukul 22.00 WIB. Pemberitahuan tersebut dilakukan agar pada Jumat tidak ada penumpang di bandara karena sudah mempunyai pilihan atau menjadwal kembali penerbangannya,” kata Hadinoto.
Rute-rute penerbangan yang dibatalkan pada Jumat pagi (17/7) dari Bandara Halim Perdana Kusuma – Surabaya, Cengkareng – Surabaya, Halim – Malang, Surabaya – Ujungpandang, Surabaya – Pekanbaru, Surabaya – Denpasar, Surabaya – Lombok, Surabaya – Balikpapan.
Sebelumnya, sebanyak 30 penerbangan Citilink dari dan menuju Surabaya dan Malang dibatalkan dengan total penumpang yang tidak berangkat pada Kamis, 16 Juli 2015, diperkirakan sebanyak 4.700 penumpang.
"Setelah mendapatkan NOTAM dan melihat laporan satelit, pada Kamis, 16 Juli ini Citilink membatalkan seluruh penerbangan dan sesuai prosedur penanganan terkait force majeure seperti ini memberikan pilihan pada penumpang baik dalam bentuk refund secara penuh, reschedule (penjadwalan kembali), atau reroute (pengalihan rute)," kata CEO Citilink Indonesia Albert Burhan.
Albert mengemukakan, hal itu terkait letusan Gunung Raung dengan ketinggian asap mencapai 2.000 meter dan sebaran abu vulkanik yang makin meluas dan tebal, bahkan warga sekitar Gunung Raung bisa melihat lava pijar dan mendengar gemuruh keras dari arah gunung. (Fik/Gdn)
Erupsi Raung Berlanjut, Citilink Kembali Batalkan Penerbangan
Dengan pembatalan penerbangan tersebut diharapkan penumpang Citilink yang telah memegang tiket penerbangan tidak perlu mendatangi bandara.
diperbarui 17 Jul 2015, 05:32 WIBDiterbitkan 17 Jul 2015, 05:32 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
VIDEO: Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Jadi Tersangka KPK
Apakah Persahabatanmu Sehat? Kenali 5 Tanda Teman yang Tidak Menyukaimu
Ekonomi Inggris Stagnan di Kuartal III-2024
VIDEO: Pesona Bebek Mandarin yang Digemari Para Pecinta Unggas
Kereta Panoramic Hadir di KA Mutiara Timur, Nikmati Pemandangan Alam Indah di Wilayah Tapal Kuda
Bahaya, Lebih dari 200 Aplikasi Tak Aman untuk Anak-Anak Beredar di App Store
Polri Pastikan Sidang Etik 18 Polisi yang Diduga Memeras WN Malaysia di DWP 2024, Tuntas Pekan Depan
Mau Tambah Cuan, WIKA Diminta Manfaatkan Proyek Ketahanan Pangan
Atiqah Hasiholan Dimintai Keterangan, soal Sang Ibunda Ratna Sarumpaet yang Dilaporkan Cucu ke Polisi
Pentingnya Riset dalam Menangani Stunting, Anemia, dan Kesehatan Pencernaan Anak untuk Membangun Masa Depan Sehat
Piutang Adalah Apa? Ini Definisi, Jenis, dan Pengelolaannya dalam Dunia Bisnis
PNS Penyandang Disabilitas Netra Kini Bisa Ikut Ujian Penilaian Kompetensi dengan Bantuan Sistem CACT