Liputan6.com, Jakarta - Usai libur lebaran, harga emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) turun Rp 3.000 menjadi Rp 547 ribu per gram pada perdagangan Rabu (22/7/2015).
Harga pembelian kembali (buyback) logam mulia Antam juga merosot hingga Rp 22 ribu menjadi 469 ribu ribu per gram. Artinya, jika Anda menjual emas yang Anda miliki maka Antam akan membelinya di harga Rp 469 ribu per gram.
Antam menjual ukuram emas dari 1 gram hingga 500 gram. Hingga pukul 08.55 WIB, seluruh ukuran emas Antam masih tersedia.
Mengingat tingginya animo masyarakat, transaksi pembelian emas batangan yang datang langsung ke Antam dibatasi hingga maksimal 150 nomor antrean per hari.
Berikut daftar harga emas yang dijual Antam:
* Pecahan 1 gram Rp 547.000
* Pecahan 5 gram Rp 2.590.000
* Pecahan 10 gram Rp 5.130.000
* Pecahan 25 gram Rp 12.750.000
* Pecahan 50 gram Rp 25.450.0000
* Pecahan 100 gram Rp 50.850.000
* Pecahan 250 gram Rp 127.000.000
* Pecahan 500 gram Rp 253.800.000.
(Ndw/Gdn)
Harga Emas Antam Turun Rp 3.000, Buyback Anjlok Rp 22 Ribu
Harga emas Antam turun Rp 3.000 menjadi Rp 547 ribu per gram.
diperbarui 22 Jul 2015, 10:01 WIBDiterbitkan 22 Jul 2015, 10:01 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Lisa BLACKPINK Rilis Teaser Kolaborasi dengan Doja Cat & Raye untuk Lagu Born Again
Legenda Urban: Misteri Oreng Pote di Pulau Bawean, Sosok Mirip Manusia yang Membawa Petaka
Mengenal Inkathazo, Galaksi Raksasa 32 Kali Lebih Besar dari Bima Sakti
Dasco Tegaskan Revisi Tatib Bukan Berarti DPR Bisa Copot Pejabat
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Kamis 6 Februari 2025
Kisah Memilukan Suripah, Sendirian Melawan Penyakit Lupus di Tengah Lilitan Kemiskinan
Link Live Streaming Carabao Cup Liverpool vs Tottenham Hotspur, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Ini 5 Gunung di Dunia yang Dihormati dan Dianggap Tempat Suci
Baca Al-Qur’an Berpahala, tapi jika Seperti Ini Tergolong Maksiat Kata Buya Yahya
Banjir Rob Terjang Pesisir Tablolong NTT, Ribuan Warga Mengungsi
Baru Sadar setelah Salam Ternyata Jumlah Rakaat Sholat Kurang, Bagaimana Buya Yahya?
Asal-usul Reog Ponorogo yang Awalnya Sindiran untuk Raja Majapahit