Liputan6.com, Jakarta - Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) akan diberlakukan mulai 31 Desember 2015. Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menegaskan Indonesia siap untuk menghadapi globalisasi tersebut.
"Siapa bilang tidak siap, justru kita paling siap karena kita (negara) paling besar," kata JK, di Gedung Sekretariat Asean, Jakarta, Senin (10/8/2015).
Baca Juga
Menghadapi globalisasi tersebut, JK menuturkan perlunya mempersiapkan tenaga kerja yang berkualitas. Jangan sampai tenaga kerja Indonesia kalah saing dengan tenaga kerja dari negara lain.
Advertisement
"Tenaga kerja kita harus lebih banyak, pintar, karena ini terjadi antara lain kebebasan bergerak barang, jasa, orang. Sehingga selama kualitas kita baik akan menambah keuntungan seperti itu," kata JK.
Menurut JK, MEA akan menguntungkan negara-negara yang menjadi anggota ASEAN. Ia menambahkan siapa yang mampu memproduksi paling banyak, dapat mengambil keuntungan terbanyak pula.
"Tapi itu saling menguntungkan karena menjadi pasar bersama jadi siapa yang paling efisien dalam produktivitasnya dia akan lebih mendapat manfaat lebih besar. (Indonesia) optimistis," pungkas JK.
Sementara itu, Ekonom Sri Adiningsih menilai Indonesia belum siap menghadapi pasar bebas dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang diberlakukan pada akhir 2015.
"Kinerja pasar barang kita dahulu selalu surplus namun sekarang defisit dan semakin besar. Itu artinya Indonesia dari rekam jejak di dalam pembukaan pasar ASEAN selalu negatif," kata Sri. (Silvanus A/Ahm)