Rizal Ramli: Jepang Adalah Teman RI di Kala Susah dan Senang

Jepang menawarkan kerjasama dalam keamanan maritim ke Indonesia.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 26 Agu 2015, 17:00 WIB
Diterbitkan 26 Agu 2015, 17:00 WIB
Bendera Jepang
Ilustrasi Bendera Jepang

Liputan6.com, Jakarta - Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe mengutus Penasehat Khususnya Hiroto Izumi untuk menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Rizal Ramli. Dalam pertemuan tersebut,  Hiroto Izumi diminta untuk membahas peningkatan kerjasama di bidang kemaritiman dan kereta cepat atau High Speed Railways (HSR) alias Shinkansen.

Pertemuan delegasi utusan khusus PM Jepang dengan Menko Kemaritiman Rizal ini mengawali kunjungan Hiroto ke Kantor Presiden yang dijadwalkan pada pukul 14.30 WIB.

Saat sesi terakhir Konferensi Pers, Rizal Ramli sambil menjabat tangan Hiroto mengungkapkan pernyataan yang cukup menguras emosi. Rizal menganggap Jepang sebagai teman yang sangat mengerti keadaan satu sama lain, termasuk jasa Jepang saat membantu Indonesia melewati badai krisis moneter pada 1998.

"Shinzo Abe adalah Perdana Menteri terlama dalam sejarah orde baru Jepang. Ini sangat penting demi stabilisasi Jepang. Kami selalu ingat, Jepang membantu kami ketika krisis 1998. Jepang adalah teman di kala senang dan susah," kata Rizal menutup Konferensi Pers di kantornya, Jakarta, Rabu (26/8/2015).

Kunjungan pihak Jepang menemui Rizal terkait beberapa kerjasama. Kerjasama pertama yang ditawarkan Jepang, kata Rizal, pemeliharaan dan pembangunan kapal-kapal laut, terutama di wilayah Indonesia Timur dan Papua.

Kedua, menawarkan kerjasama dalam keamanan maritim, seperti di Selat Malaka dan sebagainya. Ketiga, kerjasama di sektor kelautan dan kemaritiman.

"Kami juga membahas tentang proyek kereta cepat Jakarta-Bandung sepanjang 200 Kilometer (Km) dan dapat ditempuh dalam waktu 36 menit," terang Rizal. (Fik/Gdn)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya