Sosok RJ Lino di Mata Menteri PPN Sofyan Djalil

Menteri PPN/Kepala Bappenas Sofyan Djalil mengungkapkan sejumlah indikator bukti kinerja Direktur Utama Pelindo II RJ Lino.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 31 Agu 2015, 10:40 WIB
Diterbitkan 31 Agu 2015, 10:40 WIB
Sofyan Djalil
Sofyan Djalil (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri PPN/Bappenas Sofyan Djalil menyatakan empati dengan apa yang terjadi dengan Direktur Utama PT Pelindo II (Persero) RJ Lino.

Itu terjadi karena akhir pekan lalu kantornya digeledah oleh pihak kepolisian terkait dugaan korupsi pengadaan alat berat di Pelabuhan Tanjung Priok.

Sofyan menilai, RJ Lino merupakan sosok direksi BUMN yang mampu menunjukkan kinerjanya dengan membawa BUMN yang dipimpinnya mampu berkembang pesat. Dia mengaku tidak sia-sia saat dirinya menjabat sebagai Menteri BUMN pada 2008, memilih Lino jadi orang nomor satu di Pelindo II.

"Saya angkat di pada 2008. Waktu itu kami mencari direksi, ada beberapa kandidat, saya cari, kemudian saya bilang Pak Lino, kami interview luar biasa itu, akhirnya kami bikin panel tentang visi misi dia, tapi memang Pak Lino kinerjanya luar biasa‎," kata Sofyan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (31/8/2015).

Sofyan menjelaskan ada beberapa indikator sebagai bukti kinerja Lino mampu meningkatkan kinerja perusahaan yang mengelola beberapa pelabuhan di wilayah Indonesia bagian Barat itu.

"Misalnya beberapa indikator, kontainer waktu dia masuk cuma 3,8 juta (TEUS) sekarang sudah hampir 7 juta (TEUS), dengan cuma membeli peralatan, tak hanya di Tanjung Priok tapi juga Pontianak, banyak sekali perbaikan-perbaikan," kata Sofyan.

Sofyan Djalil membenarkan dirinya menghubungi Direktur Utama PT Pelindo II RJ Lino terkait penggeledahan kantor PT Pelindo II karena ada kasus dugaan korupsi pengadaan mobil crane atau alat angkut berat. Hal itu dilakukannya karena empati terhadap RJ Lino.

"Benar itu transkrip telepon dengan saya. Saya yang telepon pak Lino, karena saya empati, dan ingin tahu apa yang terjadi," ujar Sofyan.

Meski demikian, Sofyan mengaku dirinya tidak tahu kalau telepon itu akan dibuka kepada wartawan. "Cuma saya tidak tahu kalau telepon saya dibuka kepada wartawan," kata Sofyan.

Untuk diketahui, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara kembali didatangi pihak kepolisian. Polisi menggeledah kantor PT Pelindo II terkait kasus dugaan korupsi pengadaan mobil crane atau alat angkut berat.

Kepada Sofyan, RJ Lino mengadu soal itu dan geram hingga mengancam akan mundur dari posisinya sebagai Direktur Utama PT Pelindo II jika Presiden Joko Widodo tak menyelesaikan persoalan itu.

"Ini contoh tidak baik untuk negeri ini. Kasih tahu Pak Presiden, kalau caranya begini saya berhenti saja besok," kata RJ Lino kepada Sofyan Jalil via telepon di Kantor Pusat PT Pelindo II, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. (Yas/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya