Jelang Pertemuan The Fed, Harga Emas Terjatuh

Harga emas untuk pengiriman Desember yang merupakan kontrak yang paling aktif diperdagangkan turun US$ 19 atau 1,7 persen.

oleh Arthur Gideon diperbarui 10 Sep 2015, 06:50 WIB
Diterbitkan 10 Sep 2015, 06:50 WIB
Pasar Saham Global Bergejolak, Harga Emas Ikut Turun
Penurunan harga emas ini cukup kencang karena memang mata uang dolar AS mengalami penguatan terhadap mata uang lainnya.

Liputan6.com, New York - Harga emas kembali terjatuh pada perdagangan Rabu (Kamis pagi waktu Jakarta) karena tekanan dolar Amerika Serikat (AS).

Mengutip Wall Street Journal, Kamis (10/9/2015), harga emas untuk pengiriman Desember yang merupakan kontrak yang paling aktif diperdagangkan turun US$ 19 atau 1,7 persen dan menetap di level US$ 1.102 per ounce di Divisi Comex New York Mercantile Exchange.

Penurunan harga emas ini cukup kencang karena memang mata uang dolar AS mengalami penguatan terhadap mata uang lainnya dipicu data tenaga kerja yang membaik.

Angka pengangguran di AS mengalami penurunan menjadi 5,1 persen yang merupakan level terendah dalam 7 tahun terakhir. Selain itu, data lowongan pekerjaan juga menunjukkan kenaikan.

Indeks Dolar AS Wall Street Journal yang merupakan harga nilai tukar dolar AS terhadap beberapa mata uang dunia lain dalam perdagangan intraday telah naik ke 96,41.

Emas memang diperdagangkan dengan dolar AS sehingga rentan mengalami penurunan penwaran jika mata uang dolar AS menguat karena keuntungan yang didapat oleh para pelaku pasar yang bertransaksi menggunakan mata uang selain dolar AS akan turun.

Para investor juga sedang berhati-hati memegang logam mulia di tengah sentimen rencana kenaikan suku bunga yang akan dilakukan oleh Bank Sentral Amerika Serikat pada pekan depan.

Sementara konsensus sendiri menyebutkan bahwa para analis memperkirakan kenaikan akan dilakukan pada Desember depan.

"Orang sedang menerka-nerka kebijakan apa yang akan dikeluarkan oleh The Fed," jelas Presiden OptionSellers.com, Tampa, Florida, James Cordier.

Jika The Fed mengeluarkan pengumuman akan melakukan pengetatan kebijakan moneter di September ini maka kemungkinan ebsar nilai tukar dolar AS akan kembali menguat tinggi sehingga akan menekan harga emas. (Gdn/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya