Liputan6.com, New York - Harga emas kembali terjatuh pada perdagangan Rabu (Kamis pagi waktu Jakarta) karena tekanan dolar Amerika Serikat (AS).
Mengutip Wall Street Journal, Kamis (10/9/2015), harga emas untuk pengiriman Desember yang merupakan kontrak yang paling aktif diperdagangkan turun US$ 19 atau 1,7 persen dan menetap di level US$ 1.102 per ounce di Divisi Comex New York Mercantile Exchange.
Penurunan harga emas ini cukup kencang karena memang mata uang dolar AS mengalami penguatan terhadap mata uang lainnya dipicu data tenaga kerja yang membaik.
Angka pengangguran di AS mengalami penurunan menjadi 5,1 persen yang merupakan level terendah dalam 7 tahun terakhir. Selain itu, data lowongan pekerjaan juga menunjukkan kenaikan.
Indeks Dolar AS Wall Street Journal yang merupakan harga nilai tukar dolar AS terhadap beberapa mata uang dunia lain dalam perdagangan intraday telah naik ke 96,41.
Emas memang diperdagangkan dengan dolar AS sehingga rentan mengalami penurunan penwaran jika mata uang dolar AS menguat karena keuntungan yang didapat oleh para pelaku pasar yang bertransaksi menggunakan mata uang selain dolar AS akan turun.
Para investor juga sedang berhati-hati memegang logam mulia di tengah sentimen rencana kenaikan suku bunga yang akan dilakukan oleh Bank Sentral Amerika Serikat pada pekan depan.
Sementara konsensus sendiri menyebutkan bahwa para analis memperkirakan kenaikan akan dilakukan pada Desember depan.
"Orang sedang menerka-nerka kebijakan apa yang akan dikeluarkan oleh The Fed," jelas Presiden OptionSellers.com, Tampa, Florida, James Cordier.
Jika The Fed mengeluarkan pengumuman akan melakukan pengetatan kebijakan moneter di September ini maka kemungkinan ebsar nilai tukar dolar AS akan kembali menguat tinggi sehingga akan menekan harga emas. (Gdn/Ahm)
Jelang Pertemuan The Fed, Harga Emas Terjatuh
Harga emas untuk pengiriman Desember yang merupakan kontrak yang paling aktif diperdagangkan turun US$ 19 atau 1,7 persen.
diperbarui 10 Sep 2015, 06:50 WIBDiterbitkan 10 Sep 2015, 06:50 WIB
Penurunan harga emas ini cukup kencang karena memang mata uang dolar AS mengalami penguatan terhadap mata uang lainnya.
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Utama Mana, Sholat atau Sedekah? Simak Penjelasan Buya Yahya
Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, PVMBG Sebut di Luar Perkiraan
Selalu Dituding Berkaitan Erat dengan Mistis, Simak 7 Manfaat Kemenyan untuk Kesehatan
Adu Gaya Serba Denim Aaliyah-Thariq vs Aurel-Atta di Pesta Ultah Ashanty
Lebih Tinggi dari Orangtua dan Keempat Kakaknya, Kemunculan Barron Trump, di Pidato Klaim Kemenangan Donald Trump Bikin Salah Fokus
Kisah Karomah Gus Miek saat Motor Kehabisan Bensin, Ubah Teh Hangat jadi BBM
Silaturahmi ke Habib Muhammad bin Abdurrahman Assegaf, Pramono Minta Doa
Dalam 2 Pekan Puluhan Pejabat Diperiksa, Markas Polda Sulut Dipenuhi Karangan Bunga
NASA Tangkap Fenomena Asap Laut Selimuti Gletser Pine Island, Tanda Krisis Iklim Kian Nyata
Link Live Streaming Liga Champions Inter Milan vs Arsenal, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Kamis 7 November 2024
Zarof Ricar Akui Uang Rp1 Triliun Hasil Perkara, tapi Lupa Perkara Mana Saja