Jalur Ganda Kereta Api Lintas Jawa Siap Beroperasi 2017

Adanya double track akan mem‎bantu mengurai kemacetan dan mengurangi beban jalan di Jawa Timur.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 17 Sep 2015, 09:45 WIB
Diterbitkan 17 Sep 2015, 09:45 WIB
Jelang Lebaran, PT KAI Berbenah
Beberapa pekerja menata ulang batu-batu yang ada di rel kereta api. (14/7/14) (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Surabaya - Pembangunan lintasan Rel kereta api dua jalur (double track) yang menghubungkan ujung barat Pulau Jawa hingga ujung Timur Pulau Jawa atau menghubungkan provinsi DKI Jakarta, Provinsi Jawa Tengah, Provinsi Jawa Barat menuju Provinsi Jawa Timur, hampir selesai. 

Kepala Dinas Perhubungan Jawa Timur, Wahid Wahyudi menjelaskan, pembangunan double track saat in hanya tinggal di Jawa Timur saja. Meskipun hanya tinggal di Jawa Timur namun bukan berarti pembangunan tersebut tampa kendala. Ada beberapa masalah yang harus dihadapi oleh Dinas Perhubungan.

"Kalau soal lahan, secara garis besar tidak ada kendala, karena pembangunan double track dilakukan di lahan milik PT KAI, yang menjadi persoalan, dan sampai saat ini masih dilakukan pembahasan adalah keberadaan titik-titik persimpangan. Untuk di wilayah tengah (perlintasan tengah di Jawa Timur) yakni di Saradan, karena adanya 4 perlintasan satu bidang dan lainnya di wilayah Lamongan, ada 2 perlintasan sebidang," kata Wahid Seperti ditulis pada Kamis (17/9/2015).

Untuk mempercepat pembangunan double track, yang dijadwalkan terealisasi dan bisa dipakai pada akhir 2017, Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah menyiapkan lahan milik PT KAI, dan pemerintah daerah setempat juga siap membantu. "Kami jadwalkan akhir 2017 double track sudah bisa dioperasikan. Untuk sisi Utara, sudah masuk Tanjung Perak," imbuh Wahid.

Wahid menjelaskan bahwa dengan adanya double track, akan mem‎bantu mengurai kemacetan dan mengurangi beban jalan di Jawa Timur. "Saat ini, jika dengan single track hanya mampu mengangkut‎ 80 trip per hari, nanti jika double track sudah selesai bisa mengangkut (peti kemas ukuran 40 feet) sampai tiga kali lipat, jumlah sekarang," lanjut Wahid.

Wahid juga menyatakan bahwa di Jawa Timur ada sebanyak 1.400 perlintasan kereta api, yang belum memiliki palang pintu. Hal tersebut akan menghambat perjalanan KAI saat double track sudah efektir berjalan. Oleh karena itu Dinas Perhubungan akan memasang early warning system.

"Dari sebanyak 1.400 perlintasan, yang memiliki palang pintu baru ada 350 perlintasan. Sisanya, guna mendukung dioperasikan ‎double track, kita akan pasang early warning system. Jadi, pengendara yang akan melintas mendengar peringatan tersebut, dan mengerti kalau jalan yang dilalui ada perlintasan kereta api," pungkas Wahid.‎ (Dian kurniawan/Gdn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya