Kebutuhan Biodiesel Pertamina dan PLN Terus Meningkat

Pemerintah menaikkan mandat penggunaan biodiesel sebagai campuran jenis solar untuk Pertamina dan PLN pada tahun depan.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 22 Sep 2015, 14:32 WIB
Diterbitkan 22 Sep 2015, 14:32 WIB
Pemerintah Bakal Cabut Izin Usaha Bila Tak Campur 15% BBN
Kementerian ESDM juga akan terus mengawasi proses pencampuran biodiesel sebesar 15 persen.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah menaikkan mandat penggunaan biodiesel sebagai campuran bahan bakar minyak (BBM) jenis solar menjadi 20 persen untuk PT Pertamina (Persero) dan 30 persen untuk PT PLN (Persero) tahun depan.

Dengan begitu, kebutuhan biodiesel kedua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) masing-masing sebanyak 5,14 juta kiloliter (kl) dan 1 juta kl.  

Direktur Utama Pertamina, Dwi Soetjipto, mengungkapkan, perseroan diberikan mandat penggunaan biodiesel 15 persen tahun ini. Dengan demikian, sejak Oktober 2015 perseroan akan menyerap biodiesel petani 330.000 kl setiap bulan.

"Sedangkan tahun depan dengan mandat 20 persen, kita akan serap 5,14 juta kl biodiesel selama setahun ke depan. Kita juga akan menyalurkannya ke industri dan PT PLN," kata dia saat ditemui usai Rakor Biodiesel di kantor Kemenko Bidang Perekonomian, Jakarta, Selasa (22/9/2015).

Direktur Utama PLN, Sofyan Basir mengatakan, PLN sudah membeli biodiesel dari Pertamina sebesar 150.000 kl sampai akhir Agustus 2015 dari total target penyerapan 266.000 kl tahun ini. Itu artinya, sambung dia, perseroan masih harus membeli 100.000 kl lagi hingga akhir 2015.

"Kita sepakat penyerapan biodiesel kurang lebih 1 juta kl dengan mandat 30 persen. Kita akan beli langsung dari Pertamina sehingga harga tandan buah segar dari petani perlahan-lahan merangkak naik," ujar dia.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) Sawit, Bayu Krisnamurthi menambahkan, pihaknya akan memberi dukungan dana sawit untuk membayar selisih harga antara biodiesel dan Mean of Platts Singapore (MOPS) Solar kepada PLN, bukan hanya untuk keperluan subsidi (PSO).

"Biodisel 25 persen yang diserap PLN, selisih harga biodiesel akan didukung dana sawit. Dengan perubahan ini, dukungan dana untuk selisih harga MOPS dan indeks biodiesel tahun ini sebesar Rp 2,5 triliun. Itu dana yang akan diberikan BPDP Sawit," tandas Bayu. (Fik/Ndw/Sar)

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya