ADB Beri Pinjaman US$ 500 Juta untuk Sektor Energi

Indonesia saat ini masih kekurangan investasi khususnya untuk sektor energi.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 02 Okt 2015, 20:54 WIB
Diterbitkan 02 Okt 2015, 20:54 WIB
Ilustrasi BBM
Ilustrasi BBM (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Liputan6.com, Jakarta - Asian Development Bank (ADB) menyetujui pinjaman US$ 500 juta untuk membantu sektor energi di Indonesia. Pinjaman tersebut US$ 100 juta dari ASEAN Infrastructure Fund yang dikelola ADB.

Senior Energy Specialist Departemen Asia Tenggara ADB, Pradeep Tharakan mengatakan, Indonesia saat ini masih kekurangan investasi khususnya di sektor energi.

"Sektor energi Indonesia amat kekurangan investasi akibat subsidi bahan bakar minyak (BBM) dan listrik yang berlangsung puluhan tahun. Hal ini menyebabkan buruknya akses ke berbagai opsi energi modern, padahal Indonesia memiliki sumber daya energi yang sangat besar,”kata dia dalam keterangannya, Jumat (2/10/2015).

Dia mengatakan, dengan pinjaman tersebut diharapkan mampu meningkatkan ketahanan energi Indonesia. Selain itu, memperbesar sumber energi terbarukan seperti gas alam.

Dengan begitu, dia bilang membantu agenda pemerintah dalam mewujudkan tata kelola energi secara menyeluruh.

"Menjalankan tarif berdasarkan pemulihan biaya (cost recovery), dan meningkatkan kinerja perusahaan milik negara seperti PT Perusahaan Listrik Negara (PLN)," tuturnya.

Pihaknya mengatakan, dengan pinjaman tersebut membantu pemerintah memperbesar skala energi terbarukan dengan pemberian insentif harga bagi panas bumi, biomassa dan pembangkit tenaga listrik tenaga air.

"Serta mendirikan pasar efisiensi energi melalui peningkatan standar dan pelabelan peralatan rumah tangga dan persyaratan bagi bangunan dan fasilitas perkotaan hemat energi," tandas dia. (Amd/Gdn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya